💞 1. -Qadaffi, Qabeel, Qiandra- 💞

30.7K 1.9K 116
                                    

1

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

1. Qadaffi, Qabeel, Qiandra

Semilir angin mencoba untuk meniup rambut hitam nan lebat tersebut, hingga membuat rerumputan hitam itu sedikit berantakan. Langkah kakinya mengalun menapaki jalanan aspal tanpa tau arah tujuan. Dengan bermodal insting, kaki yang terbalut sepatu sneaker hertz berwarna putih berbelok melewati gang yang terdapat kubangan karena jalanan yang berlubang. Ia pun melompati kubangan tersebut.

Qadaffi Aslah Anindito, anak laki-laki berumur lima tahun yang sudah terkenal dengan sifat cuek-nya. Memilki paras tampan sejak dini, dan menyukai selera fashion style casual. Saat ini saja, ia sedang memakai polo shirt berwarna biru dan model celana chino berwarna putih. Jangan lupakan, ia juga memakai model potongan rambut jenis cool haircut medium. Hal itu dikarenakan Qadaffi memiliki rambut yang sangat lebat dan cepat tumbuh. Dan sekarang sedikit berantakan karena terkena tiupan angin.

Qadaffi termasuk orang yang jarang sekali berbicara jika tidak penting. Dan sekali berbicara, pasti hanya omongan pedas atau teguran bernada tegas yang keluar.

"Mereka lewat sini gak pake mata!"

Sebenarnya, bukan tanpa alasan Qadaffi berkata seperti itu. Komplek perumahan yang ia tinggali berisi orang-orang kelas atas, akan tetapi giliran dimintai uang untuk iuran perbaikan jalan saja sangat pelit. Itulah sampai sekarang banyak jalanan yang rusak, tapi belum juga diperbaiki.

Jika bukan karena perintah Ibu Negara, ia sangat malas mencari keberadaan kedua adiknya yang entah saat ini berada di mana dan sedang apa. Lebih baik dirinya berdiam diri di kamar sambil membaca buku. Qadaffi bahkan sudah sepuluh menit berkeliling komplek, namun juga belum menemukan dua orang itu. Sangat merepotkan.

Kini, Qadaffi berada di perumahan blok E, dimana perumahan ini terdapat sebuah lapangan bola.

Sorak-sorakan yang sangat kencang dari para supporter, langsung menyambutnya ketika baru saja berbelok menuju lapangan yang mau ia tuju. Karena memiliki tubuh yang kecil, ia pun langsung mencoba untuk membelah kerumunan. Bahkan mendorong siapa saja yang menghalangi jalannya. Umpatan dari orang-orang tak bisa ditolak indra pendengarannya.

Sekarang ia telah berada di barisan paling depan para supporter, dan matanya langsung menangkap seseorang yang sedang duduk di pinggir lapangan dengan beralasan dus yang dibentang.

"Qabil!!"

Anak yang dipanggil namanya itu langsung mendongak ke samping. Tangan anak itu sedang memegang sebuah minuman pop ice dengan rasa bubble gum, lalu ia melambai.

Qadaffi melangkah ke arah adiknya. Ia hanya berdiri tanpa berniat duduk dengan beralasan dus seperti yang sedang adiknya lakukan. "Pulang!" titah Qadaffi.

Qabeel Ashraf Anindito, atau biasa dipanggil Qabil langsung menggelengkan kepala. "Nanti Bang, Qia belum selesai tandingnya. Bentar lagi ya?" bujuknya sambil menggunakan wajah memelas. Setelah itu ia kembali menyeruput pop ice yang tersisa setengah.

TRIPLE-QTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang