FOLLOW DULU BARU BISA MEMBACA!
Vote sama komen nggak bayar kok, jangan pelit pelit ya Bebz💫
Happy readingꧾ
***
Senin ini adalah hari pertama Raya pergi kesekolah. Gadis itu telah rapi dengan seragam sekolah barunya. Rambutnya digerai pagi ini, bergelombang dengan warna hitam pekat.
Ia menyambar tas warna pastel itu diatas kasur. Setelah mengambil sebuah kunci mobil diatas nakas, Raya berjalan keluar dari kamarnya menuju ruang makan.
Ditangga terakhir, ia melihat Diana. Itu Omanya, sosok wanita paru baya yang telah merawatnya sedari kecil.
"Pagi Oma," sapanya sembari menggeser bangku untuk diduduki.
Diana tersenyum. "Udah mau berangkat kamu Ray?,"
"Iya, Raya kayaknya sarapan disekolah aja. Takut terlambat." ucap Raya membalas.
"Ya sudah. Jangan sampai telat makan ya." tutur Diana.
Raya mengangguk sambil mengecup punggung tangan Diana. Ia beralih mengecup singkat pipi keriput yang masih terlihat menawan itu. "Raya berangkat, Bye!"
"Hati hati, jangan ngebut bawa mobilnya!," teriakan itu mungkin sudah tak terdengar lagi ditelinga Raya. Gadis itu benar benar sudah hilang dilahap pintu masuk utama.
***
Suara derum motor besar itu mengisi keheningan di halaman gerbang depan SMA Galaksi. Empat motor sport dengan berbagai warna dan merk itu melaju memasuki halaman gerbang depan yang sudah mulai ramai murid murid yabg berdatangan.
Setelah mematikan mesin motornya, Regan membuka helmnya cepat. Rambutnya yang berantakan karena angin, sontak membuat sorakan para murid murid perempuan disana terdengar memekik.
Regan merapikan bandana hitam yang ia pakai, selanjutnya cowok itu berjalan pelan menjauhi motornya.
Bisma, Bian dan Abi, ketiganya menghampiri Regan. Bisma yang sudah tebar pesona sama sini, nampak tersenyum bangga ketika banyaknya murid murid yang tak hentinya menetiaki namanya.
Bian yang berada dibelakang cowok itu hanya memutar matanya malas. Cowok itu bersedekap dada sambil memasang muka jijiknya saat Abi, dengan sok cool nya merayu beberapa adik kelas perempuan yang lewat.
"Lo berdua bisa diem nggak sih? Malu maluin aja!" kesal Bian.
Bisma berdecak pelan. Ia merangkul bahu Bian dengan angkuh. "Lo mah nggak tau Yan, rasanya punya muka ganteng yang bikin cewek cewek jilat air liur!,"
"Dih, sok ganteng lo!"
"Gue emang ganteng," Bisma tersenyum bangga sambil menyugar rambutnya.
"Ganteng aja bangga, pacaran kagak modal!" sindir Abi bersuara. Ia menatap Bisma sinis, coeok itu memang tidak pernah akur dengan Bisma.
"Mulut lo Bi! Iri mah bilang aja! Gini gini gue kagak jomblo kayak lo!"
"Sorry ya, gue bukan jomblo,"
"Tapi nggak laku!." sela Bisma cepat.
Abi melotot horor. "Bacot lo! Jomblo gini yang ngantri juga banyak!"
"Iyain deh, yang waras ngalah," gumam Bisma malas.
Tin, tin..
Keempatnya, ralat! Semua pasang mata bahkan beralih pada mobil hitam bermerek itu. Klakson yang berbunyi berkali kali menandakan betapa tak sabarannya seseorang didalam mobil mewah itu.
Kaca mobil itu perlahan terbuka. Pintu mobil bergerak sesikit demi sedikit dan mulai terbuka. Semua pasang mata tak lepas darinya, menunggu sosok yang akan keluar dari mobil itu.
Didetik kemudian, semua tercekat dengan satu gadis yang baru saja menutup pintu mobil dengan keras. Langkah kaki cepatnya melangkah menghampiri tempat dimana Regan dan ketiga temannya berdiri sedari tadi.
"Bisa minggirin motor lo nggak? Mobil gue nggak bisa parkir." Raya berkata to the point.
Regan mengangkat sebelah alisnya. Seolah berkata 'lo nyuruh gue?'. Dan ia hanya diam selanjutnya.
Raya mengerutkan kening. Ni cowok nggak budeg kan??.
"Hello, lo denger nggak sih?. Motor lo, ngalangin mobil gue masuk." Raya memperjelas ucapannya.
"Terus?," Regan menjawab santai.
Raya berdecih pelan. "Terus?," tanya nya sedikit sebal. "Ya lo pindahin lah, motor lo kan?." kesalnya.
"Itu juga mobil lo kan? Kenapa gue yang harus repot?." suara bariton itu keluar dari mulut Regan. Meski panjang, namun terdengar datar.
"Lo tinggal pindahin motor lo, apa susahnya sih?!" kesal Raya. Cewek itu memajukan langkahnya untuk lebih dekat dengan Regan.
"Ehhh! Jangan ribut gini dong, kita kenalan dulu aja gimana?." Abi menyela cepat. Ia tersenyum menyebalkan pada Raya sambil mengulurkan tangannya.
Namun, respon Raya berbanding terbalik dengan harapannya. Cewek itu nampak acuh.
"Goblog! Lo mau ngebacot lihat kondisi kek!" kata Bisma pada Abi, tangannya menarik kerah belakang Abi hingga cowok itu kembali sejajar dengannya.
"Jadi gimana? Lo pindahin motor lo, atau mau tabrak aja?." tanya Raya.
Regan mengedikkan bahu acuh. Dan itu membuat Raya menghela nafas beratnya. Ia kembali kedalam mobil dan menghidupkan mesinnya.
Gas mobil itu diinjak hingga membuat mobil itu melaju cepat. Lalu didetik kemudian,
Good damn, Raya.
_To Be Continued_
Spam next comment Bebz!
Wajib vote dan follow aku! Nggak boleh pelit yaa, papay!🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
REGANTARA | LENGKAP
Teen FictionFOLLOW DULU BARU BISA MEMBACA ! ⚠️ Part 8 hilang! REGANTARA Regantara Alastair. Satu nama yang harus dihindari saat menginjakkan kaki di SMA Galaksi. Sayangnya, dihari pertamanya sekolah, Raya secara terpaksa harus berurusan dengan Regan, ketua ge...