20

25.1K 1.7K 19
                                    

'jangan pernah kesal menjadi dirimu sendiri, karna bahkan kamu tidak tau bahwa ada orang diluar sana yang menginginkan posisimu'

-Narayaqueenza

●♡●
H A P P Y
R E A D I N G
-o0o-

tok..tok..tok..

Suara ketukan pintu dari pintu kamar raya sama sekali tak mengganggu tidur nyenyaknya.

bahkan mentari yang diam diam menelusup di balik gorden yang masih tertutup tak lantas membuat bangun raya.

diana yang merasa heran kemudian membuka pintu kamar raya yang tak pernah dikunci sang empu.

"raya..?" panggil diana tak terjawab.

diana mengulum senyum melihat raya yang masih bergelut dalam selimutnya. "ray..bangun yuk, udah siang nih..kamu nggak ke sekolah?" ucap diana membangunkan.

raya mengeliat nyaman. kemudian menetralkan pandanganya dan tersenyum tipis saat nulai membuka matanya.

"good night to" ucap raya membuat diana bingung.

diana terkekeh "ray, ini udah pagi kok malah good night?" kata diana.

raya membelalak keudian langsung terduduk tegap. "p...pagi oma?" tanya raya.

"iya, tumben kamu bangunya telat? biasanya nggak perlu dibagunin udah siap juga" kata diana.

raya mengerjapkan matanya. mengingat pesan terakhir yang dikirim oleh regan semalam.

good night! my stupid!

seketika pipi raya bersemu merah, apakah ini alasan tidurnya menjadi lebih nyenyak?.

"ray..pipi kamu kok merah? kamu nggak enak badan kah?" tanya diana khawatir.

"eng..enggak oma, yaudah raya mandi dulu ya" ucap raya lalu berlari kecil menuju kamar mandi.

-o0o-

Istirahat ini raya dan zara berjalam menuju kantin, tak lupa dengan mina yang kini sudah menjadi sahabat mereka.

zara pun juga sudah menerima mina sebagai sahabatnya, tak ada alasan menolak gadis sebaik mina ini.

"zara!" seru bian yang duduk bersama teman temanya.

zara tersenyum kemudian mengajak raya dan mina duduk di bangku pojok.

raya dkk sampai dimeja regan dkk. seketika matanya menatap sosok pria yang seketika membuat dadanya sesak entah apa alasanya.

"oh ya, kenalin namanya reyhanadam bratasatya" ucap bisma.

laki laki yang dipanggil reyhan itu berdiri lalu menjabat tangan mina dan zara terakhir raya.

reyhan tersenyum simpul lalu menjabat tangan raya lama. keduanya saling menatap hingga suara deheman abi terdengar. "ekhm! awas rey! pawangnya udah panas tuh" sindir abi membuat rey melepaskan jabatanya.

REGANTARA | LENGKAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang