59

19.1K 1.3K 102
                                    

#VOMEN🌟💬!

-o0o-

Regan memeluk tubuh ramping itu. ia terisak pelan disana.

"jangan pergi..." lirihnya.

para perawat disana hanya diam tak menyahut. salah satu diantaranya selalu mencoba berucap namun selalu di potong oleh ucapan regan.

"maaf pak, tapi kami harus--,"

"HARUS APA?! KALIAN BECUS NGGAK SIH JADI DOKTER?!! APA PERLU GUE RUNTUHIN RUMAH SAKIT INI HAH?."

"CEPET PASANG LAGI ALATNYA?! LO MAU PACAR GUE MATI?!"

"maaf pak, tapi nona naraya--,"

"DIA NGGAK MATI!! DIA BELUM MATI!! KENAPA LO PADA DIEM AJA ANJING!!! PASANG ALATNYA!!."

"Security!!." teriak salah seorang perawat.

"KENAPA LO MALAH PANGGIL SECURITY!!! YANG PACAR GUE BUTUHIN PERAWATAN KALIAN!!."

"JANGAN BIARIN PACAR GUE MATI ATAU KALIAN YANG MATI SAAT INI JUGA!!."

perawat disana menghela nafas panjang.

"TENANGLAH PAK!! NONA NARAYA TIDAK MATI!! KAMI MELEPASKAN ALATNYA KARENA PASIEN AKAN KAMI PINDAHKAN KE RUANG ICU UNTUK PERSIAPAN OPERASI!!!." perawat itu mengucapkan deretan kata yang mampu membuat regan terdiam.

"maaf atas kelancangan kami! tapi kami harus segera memindahkan nona naraya."

regan meneguk ludahnya. ia menatap para perawat disana bergantian. "TERUS KENAPA LO PADA DIEM AJA?! BAWA DIA KE ICU SEKARANG!!." teriak regan.

para perawat itu mengangguk patuh. untung anak direktur. batin mereka.

***

Sudah satu minggu setelah operasi, raya tak kunjung bangun dari tidurnya.

sejak satu minggu itu pula, regan selalu menjaga raya di rumah sakit. waktunya lebih banyak ia luangkan di rumah sakit daripada di rumah ataupun sekolah.

namun hari ini, ia terpaksa pergi ke sekolah atas perintah rama. ia mengatakan jika tidak akan merestui regan jika laki laki itu terus mengambil cuti sekolah.

suasana di kelas IPS 2 terasa mati bagi regan. seperti yang ia rasakan saat ini. penjelasan guru didepan pun tak ada satupun yang masuk ke dalam kepalanya.

biasanya, jam jam seperti ini, regan duduk di samping brankar raya dan mengajak gadis itu berbincang. meskipun, tak ada satu pun perkataanya di balas gadis itu.

"gan, lo nanti mau ke rumah sakit lagi?." tanya bian. regab berdehem singkat menjawab.

bian menghela nafas pelan. "sampe kapan lo terus kayak gini?." tanya bian lagi.

"sampe raya bangun," balas regan.

laki laki berbandana hitam itu berdiri meninggalkan kelas bahkan sebelum pelajaran selesai.

Brak!

"ah, maaf kak. aku nggak liat tadi." ucap seorang gadis yang tak sengaja menabrak regan.

REGANTARA | LENGKAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang