61

21.3K 1.4K 92
                                    

YUK FOLLOW DULU MEN!!

-o0o-

4 tahun kemudian...

"raya..naraya.." gumam regan.

laki laki dengan kemeja merah muda di sampinya berdecak. "si bos mabuk lagi?.." ucapnya.

"woi bos! sadar! lo tiap hari kerjaanya mabuk terus, baru aja kemaren lepas jabatan jadi ketua geng." ucap laki laki berusia 25 tahunan itu.

Brak!

bian menghampiri regan dengan langkah tergesa gesa. dengan setelan jaz khas kantor yang masih melekat di badanya, ia menghela nafas panjang menghadapi teman sekaligus mantan ketua geng itu.

"dia mabuk lagi?." tanya bian.

raky, seketaris pribadi regan di kantornya itu mengangguk. "gue nggak tau lagi deh. si bos kerjaanya cuman kerja sama mabuk doang." ucap raky.

"oh ya, gue peanasaran. setiap bos mabuk dia selalu ngigau nama raya, dia siapa?." tanya raky.

bian tersenyum miris. "dia selalu ngelantur gitu?."

raky mengangguk.

"raya, aku kangen..jangan pergi ray..,"

"raya...pulang ray, bangun!," lirih regan.

"nah, kayak gitu!." ucap raky.

bian mengangguk. "gan, lo masih belum lupain dia?." tanya bian.

regan menggeleng.

"rak, tolongin gue angkut ni anak ke mobil dong!." pinta bian.

raky mengangguk. ia mengalungkan satu tangan regan di lehernya, serta satunya lagi di leher bian.

"nyusahin banget nih orang, untung bos gue." gumam raky.

dalam keadaan mabuk regan menoleh ke bian. "yan, gue kangen raya yan. dia udah pulang kan?." ucapnya.

"hm, dia udah dirumah, makanya cepetan pulang. nanti keburu dia balik lagi ke amrik."

regan tertawa kecil. "udah gue duga! dia pasti bangun, dia pasti pulang."

laki laki itu menepuk pundak bian. "ayo yan! cepatan! gue udah kangen banget sama dia."

agaknya, 4 tahun tanpa raya membuat hidup regan jauh dari kata baik. laki laki itu hanya menghabiskan waktunya untuk mengurus perusahaan dan mabuk mabukan.

hal itu juga membuat raky, seketarisnya. dan bian serta yang lainnya harus siap siaga di samping laki laki itu.

***

"makasih ya bian, udah anterian regan pulang. tante nggak habis pikir sama anak itu. kerjaanya cuman kerja sama mabuk mabukan." ucap aluna.

bian mengangguk. "its okey tan, lagi pula saya nggak bisa biarin regan pulang sendiri dalam keadaan mabuk."

aluna mengangguk. "yaudah, saya pamit ya tan." ucap bian.

REGANTARA | LENGKAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang