48

17.6K 1.3K 51
                                    

●♡●
H A P P Y
R E A D I N G
-o0o-

Raya duduk sambil menenggelamkan tubuhnya di dalam selimut. ini sudah pukul 9 malam dan sedari tadi ia selalu mengabaikan ponselnya yang berdering.

"RAYA!!!"

"KELUAR RAYA!!!"

"BU BOS!!"

"NARAYAA!!"

raya tersentak oleh beberapa teriakan yang ia dengar. ia menyibak selimutnya dan berjalan ke arah balkon.

ia membuka pintu dan berjalan ke pembatas balkon. menatap luar gerbang dari lantai atas.

AYO. JANGAN. RAYA
BANGUN! MENYERAH. BISA

LO NGGAK. KITA. SEMANGAT
SENDIRI. DISINI. NARAYA

WE LOVE YOU♡

Sungguh kata kata itu sangatlah lebay untuk raya. tapi melihat seberapa kerja keras kelima inti Evander untuk membuatnya tersenyum malah menjadikanya terharu.

matanya berkaca kaca. dan itu membuat kelima anak laki laki dibawah sana kebingungan.

"lah bu bos kok malah nagis ya?". tanya abi bingung.

"takut ama mukanya si bisma kalik". sahut bian.

bisma menatap horor bian. "apaan lo bawa bawa muka gue? iri ya lo?". tanya bisma.

"idih, pede amat lo monyet!".

"bi dipanggil tuh". ucap bisma pada abi.

abi menatap tajam bisma. "enak aja, lo tuh yang monyet!".

bisma tertawa kecil. "ini nih ciri ciri orang yang nggak nerima takdir jadi monyet". ucapnya.

abi berdecih. "mendingan monyet kalik pinter, daripada babi kayak situ". balas abi melirik bisma.

"yee, kalo gue babi, udah jadi kaya gue dari dulu". ucap bisma.

"maksudnya?". bingung bian.

"ya..gue keluarin kemampuan ngepet gue". jawab bisma.

"iya iya..yang seneng jadi babi mah beda ya bro". balas bian.

tak sangka. raya tertawa kecil mendengar percakapan konyol bisma, bian dan abi.

kelima remaja itu lantas ikut tersenyum lebar.

'manis bangey senyumnya, kalo bukan punya nya si bos, udah gue sikat deh'. batin abi.

'bahagia terus..berlian..'. batin reyhan.

-o0o-

Hari ini, raya memutuskan untuk kembali ke sekolah. sudah 2 hari ia tak masuk dan hanya izin lewat pesan singkat dengan bu Mawar.

raya memandang wajahnya di depan cermin. lalu beralih pada bingkai foto diana yang ia pajang di dinding dekat cermin.

raya berdiri di depan foto itu. "oma, raya mau sekolah dulu ya. doa in raya dari atas sana". ucap raya.

REGANTARA | LENGKAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang