47

17.1K 1.3K 30
                                    

●♡●
H A P P Y
R E A D I N G
-o0o-

"woy bos!!" teriak bian dengan nafas tersenggal. ia menggapai bahu regan membuat sang empu berhenti berjalan.

"apaan sih lo!" ketus regan.

bian menghela nafas sangat panjang. "lo harus liat ini sumpah!" ucap bian menyerahkan ponselnya.

regan melirik ponsel bian yang memutarkan sebuah video. rahangnya mengeras seketika. tanpa sepatah katapun ia berlari ke arah motornya meninggalkan bian sendiri di lapangan depan.

-o0o-

Raya duduk di dekat jendela sebuah bis. ia tak bisa masuk sekolah sekarang. biarlah ia di bilang pengecut karena lagi lagi ia lari dari masalah.

menghapus air mata yang sedari tadi tak berhenti turun. raya memutuskan untuk kembali pulang dan berharap diana masih berada dirumah.

sesampainya dirumah ia menyergit melihat gerbang rumahnya yang terbuka lebar.

dimana satpam rumahnya? kenapa membiarkan gerbangnya terbuka begitu saja?.

perasaananya mulai tak enak melihat pintu utama rumahnya juga terbuka lebar seiring suara berisik yang berasal dari dalam.

ia melotot. berlari ke arah ruang tamu dimana disana diana terbaring lemah dengan bi Aam dan pak satpam disampingnya.

"oma!" teriaknya.

"bi, oma kenapa bi? oma kenapa?" tanya raya dengan air mata yang sudah menggenang di kelopak matanya.

"bibi juga nggak tau non. tadi oma dapet kiriman paket teh. katanya dari temennya di luar negri. pas bibi bikinin dan diminum oma nya langsung kejang kejang terus pingsan" jelas bi aam.

raya menangis terisak sambil memeluk omanya. "non nggak gapapa?" tanya bi aam.

raya menggeleng pelan. "kita bawa oma ke rumah sakit ya bi" ucap raya.

bi Aam mengangguk. "pak satpam bantu ya" ucapnya diangguki pak satpam.

-o0o-

Langit langit kota jakarta kini sudah mulai menggelap. sedari tadi, regan hanya mengusap wajahnya frustasi karena tak kunjung menemukan keberadaan raya.

bahkan ia sempat ke rumah sang gadis, namun yang ia dapat hanyalah rumah sang gadis yang sepi.

Brak!

ia membuka pintu markas kasar dimana didalam terdapat anggota inti Evander serta beberapa anak anak yang berkumpul.

ia duduk di sebelah bian dengan wajah gusar. meminum sekaleng minuman soda di meja, berharap sedikit membuat kepalanya dingin.

"gimana? raya udah ketemu?". tanya bisma.

regan menggeleng lemah. membuat beberapa anggota disana menghela nafas panjang.

"gue nggak nyangka raya punya masa lalu sekelam itu" ucap bian.

bisma mengangguk pelan. "gue pikir hidup dia sempurna. kaya, pinter, cantik. tapi ternyata dulu gue lebih beruntung daripada dia". timpal bisma.

REGANTARA | LENGKAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang