57

19K 1.2K 80
                                    

SAD ENDING?

HAPPY ENDING?

-o0o-

Dengan tangan yang bergetar, nathan mengusap punggung orang memeluknya dari depan.

ia memperhatikan telapak tanganya. jantungnya seakan berhenti berdetak melihat darah keluar dari punggung sosok tersebut.

dengan secepat kilat, regan berlari ke arah mereka dan menarik raya hingga jatuh ke pangkuanya.

"j..jangan..jangan.." ucapnya dengan nada bergetar.

di sisa sisa oksigen nya, raya sempat tersenyum sejenak. ia merasakan usapan lembut menyapa pipinya hingga air mata yang jatuh di ceruk lehernya.

"i love you.." bisik raya hingga matanya perlahan tertutup.

"raya!! raya!."

saat itu juga, vanya langsung di ringkuk polisi. ia digiring ke mobil polisi dengan perasaan kosongnya.

tak lama kemudian suar sirine ambulans terdengar. regan mengangkat tubuh raya dan menidurkanya di brankar hingga akhirnya di masukkan ke mobil ambulans.

ia ikut. ia tidak akan melewatkan 1 detik pun tak berada di sisi sang gadis. begitupun dengan reyhan dan nathan.

"kalian semua mending balik! biar gue, abi sama bisma yang ke rumah sakit!. thanks buat bantuanya." teriak bian selepas itu.

-o0o-

Regan terduduk tak berdaya setelah membawa brankar raya ke dalam ruang UGD.

ia menekuk kedua lutut dan menyenderkan tubuhnya di tembok rumah sakit.

"reyhan!." suara tegas itu terdengar.

"ayah?." balas reyhan dengan sisa sisa daya nya.

rama diam. ia mengikuti sang istri yang mengintip ruang UGD di balik kaca kecil.

"putri bunda...kuat kuat sayang.." lirih sarra. rama terus berusaha menenagkan sang istri.

"bagaimana ini semua bisa terjadi?." tanya rama.

dengan air mata yang sudah mengering, reyham menceritakan semuanya dengan suara bergetar.

Bugh!

"kenapa kamu nggak bilang sama ayah kalau raya punya masalah seberat itu?!." murka rama.

"maaf yah, tapi raya yang larang reyhan buat cerita." balas reyhan.

rama mengusap rambutnya gusar. "maaf, ayah terbawa emosi." ucapnya pelan.

reyhan mengangguk pelan. "ini juga salah reyhan yang nggak becus jagain raya."

"sudahlah son, raya putri ayah yang paling kuat. dia pasti bertahan." ucap rama menepuk pundak putranya.

-o0o-

"lepasim gue..hiks, lepasin!." ucap vanya berteriak.

"tenanglah nona. kamu membuat kami kewalahan!." sentak seorang polisi wanita.

REGANTARA | LENGKAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang