62 (END)

37K 1.8K 152
                                    

YANG BACA TAPI NGGAK VOTE?

YANG BACA TAPI NGGAK KOMEN?

YANG BACA TAPI NGGAK FOLLOW AKU?

SUNGGUH TERLALU!!

-o0o-

"regan...,"

regan menoleh ke belakang, ia dikejutkan dengan pelukan hangat seseorang yang sangat, dan sangat dia rindukan.

ia masih diam membeku. tak ingin semua kejadian yang hampir seperti mimpi ini berakhir.

"i miss you, i miss you.." lirih raya dalam pelukan regan.

regan masih terdiam. bahkan tanganya enggam membalas pelukan raya.

"maaf,.." ucap regan pelan sembari memegang kedua lengan raya dan menjauhkanya dari tubuhnya.

"anda siapa?." tanya regan.

raya menatap regan dengan senyum simpulnya. "apa perlu kita kenalan lagi?." tanya nya terkekeh.

regan mengerutkan kening. "maaf, mungkin anda salah orang." balas regan.

"saya permisi," lanjut regan berlalu meninggalkan raya yang masih membeku di sana.

"tunggu!." cegah raya menghentikan langkah regan.

raya berlari kecil ke arah regan. ia memegang lengan kiri regan. "kamu,..nggak inget aku?." tanya raya pelan.

regan menjauhkan tangan raya dari lengannya. "maaf, anda siapa? kita, pernah bertemu?." tanya regan bingung.

raya menggeleng. "kamu nggak lagi bercanda kan?," tanya raya balik.

lagi dan lagi regan di buat bingung. "maksud anda apa ya?, kalau tidak ada yang di bicarakan saya permisi?."

raya mencekal lengan regan. "regan, ini kamu kan? atau aku terlalu rindu sama kamu, sampai sampai aku liat orang yang mirip kamu?." tanya raya.

"maaf, saya buru buru. tunangan saya sudah menunggu." ucap regan dan kali ini benar benar pergi meninggalkan raya di sana.

raya tersenyum miris. menundukkan kepalanya hingga setetes air mata jatuh di pipinya.

"tuhan, salah kah aku kembali?."

-o0o-

raya berjalan di sepanjang trotoar sembari meremat tas nya kuat kuat. 

hujan turun perlahan dari atas langit. mewakili sejuta perasaan di hati raya.
sedih, sakit, kecewa dan mati.

lagi dan lagi, tanpa komando, air matanya jatuh. dan kini mulai deras seiring air hujan yang tumpah begitu deras hingga menyuarakan suara bising.

raya terjatuh dan berjongkok sembari memegangi kepalanya dengan kedua telapak tanganya.

"seharusnya aku dengerin kata ayah, seharusnya aku dengerin nasihat kak reyhan buat nggak kesini lagi,"

"seharusnya aku harus bener bener kubur semua tentang regan,"

"seharusnya aku nggak kesini lagi,..hiks..hiks." isakan kecil raya mulai terdengar.

"terus kamu mau tinggalin saya lagi?,"

Deg!

raya menghentikan isakanya dan perlahan mengangkat kepalanya. ia menatap tak percaya seseorang yang memegang payung dan berdiri tegap di hadapanya.

REGANTARA | LENGKAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang