PDS 5

23.6K 1.5K 82
                                    

Hai...

VOTE+KOMEN.

🚫NO PLAGIARISME🚫

Sekian dulu,terimakasih.

Selamat membaca.

***

Seperti perjanjian sore hari tadi saat di parkiran sekolah Gidyon dan Elin akan melakukan balapan lagi untuk kedua kalinya. Ini bukan untuk Aslan tentunya tapi untuk tantangan yang diberikan Gidyon.

Elin sebenarnya tidak takut dengan tantangan ini dia menolak karna dia malas harus berurusan dengan Gidyon, tapi memang dasar Gidyon. Dia tidak akan menyerah sebelum mendapatkan apa yang dia mau.

Jadi disinilah mereka arena balapan liar.

Banyak orang yang menatap kearah Elin yang dengan wajah datarnya duduk diatas motor di temani Aslan dan kawan-kawan nya. Kalau kalian bertanya mengapa ada Aslan jawabannya dia tau karna berita soal Gidyon yang menantang sepupu cantik nya ini sudah tersebar diberbagai geng motor sampai geng mobil.

Jadilah dia disini katanya sih mau melindungi sepupunya itu padahal dia ingin menikmati balapan antar Elin dan Gidyon saja.

"Lin lo yakin mau balapan sama dia?" Tanya Aslan yang berada disampingnya dengan merangkul bahu Elin.

Elin mengangguk saja, dia malas berbicara tau sendiri Elin ini paling anti dengan yang namanya hal ribet jadi dia hanya mengangguk sebagai respon.

"Emangnya taruhannya apa Lin sampe lo mau ikutan beginian gak biasanya?" celoteh Aslan lagi.

Bacotnya.

Geram Elin.

Tidak mendapatkan respon apapun dari Elin, Aslan paham bahwa sepupunya itu membenci pertanyaan beranak jadi daripada diamuk lebih baik dia diam saja.

Sedangkan di pihak sebelah.

"Yon, alasan lo apa sih ngebet banget mau balapan lagi sama tuh cewek?" tanya Radit selain mulut kaleng bekas Radit itu tipikal teman yang keponya nauzubillah.

Sebelum dijawab dan jawaban nya memuaskan dia, maka dia tidak akan berhenti.

"Gue cuman pengen tau aja kemampuan dia" ujar Gidyon.

"Lo suka sama dia" ucapan dari Noval itu lebih tepatnya ditujukan ke pernyataan bukan pertanyaan.

Max, Radit dan Dimas menatap kearah Gidyon bukan Noval karna mereka tau es balok itu jika sudah berbicara berarti sesuatu benar terjadi.

Bukan karna Noval itu cenayang atau mereka lebih percaya pada Noval dibandingkan tuhan tapi nyatanya beberapa kali ucapan yang terlontar dari bibir lelaki itu pasti terjadi dan benar.

"Ngaco lo" sanggah Gidyon dengan wajah memerah malu.

"Tau gue lo suka dia kagak usah ngeles ngapa sih" kesal Dimas.

Sok-sokan bilang enggak pas tadi pulang sekolah setelah beberapa saat ditinggal pergi motor Elin, Gidyon sudah seperti anak kecil yang loncat-loncat kegirangan sambil tersenyum-senyum sendiri hanya karna Elin menerima tantangan nya.

PRETTY.DANGEROUS.SAVAGE {✓}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang