PDS 64

3.7K 169 0
                                    

Hai...

Jangan lupa buat selalu utamakan VOTE KOMEN dan SHARE banyak-banyak yah.

Dilarang memplagiat ya.

Sekian dulu, terimakasih.

Selamat membaca.

***


"Ck, kau membunuh anak buah ku lagi Scorpio, itu cukup menyebalkan hingga rasanya aku ingin menghabisi mu seperti aku melakukannya pada--"

DOR...

Itu suara peluru yang keluar dari senjata Elin hampir saja mengenai orang didepannya ingin rasanya Elin menghabisi orang ini secepatnya namun dia tau rubah picik ini tidak semudah itu di habisi.

"Kau masih sama dengan yang terakhir kali kita bertemu dingin dan kejam" kekeh nya di akhir kalimat nya.

Elin berdecih sarkas menanggapi ucapan Bernando, wajah gadis itu terlihat begitu dingin dan juga aura yang dia keluarkan benar-benar aura seorang pembunuh bayaran sesungguhnya. Elin tersenyum miring sedikit menatap hasil karya nya pada tubuh Bernando yang sampai sekarang masih ada dan tak akan pernah bisa hilang.

Tangan kanan Bernando hilang dan lelaki sialan itu hanya memakai tangan palsu dan mata kirinya hilang kalian pasti sudah tau pelaku nya dia Elin, gadis itu dengan sengaja memutuskan tangan Bernando serta mengambil satu mata kirinya untuk penanda bahwa orang ini adalah buruannya.

Bernando mengikuti arah tatapan Elin dan terkekeh sinis melihat apa yang membuat gadis di depannya itu memfokuskan diri pada salah satu anggota tubuh nya.

"Bukankah ini hadiah darimu untukku Scorpio?" tanya nya dengan nada sedikit marah dan mengejek.

Elin mengangguk dengan santai membenarkan perkataan Bernando.

"Awalnya aku ingin menanamkan sebuah alat pelacak didalam tubuh mu, tapi kau terlalu terburu-buru jadi ya hanya itu yang mampu ku berikan sebagai hadiah sebelum kepergian mu".

Bernando menatap Elin dengan tajam aura permusuhan itu benar-benar membuat nya semakin tidak terkendali, Bernando tau seorang gadis yang tepat berada beberapa senti dari nya itu bukan lah seseorang yang biasa, bukan sekedar pembunuh bayaran biasa dia tau sekali siapa Elin. tidak mudah menghancurkan orang kepercayaan dari mafia besar Eropa ini.

"Seperti nya kau sudah lelah berpergian yah itu sebabnya kau datang untuk menyerahkan diri?" ucap Elin dengan tatapan mengejek kearah lawannya.

"Aaa, sebenarnya tidak juga aku kesini hanya ingin berkunjung dan sekaligus menjenguk putri tunggal ku tapi ternyata ada saja pengusik yang menganggu nya dan itu cukup membuat ku ikut terganggu juga" ujar Bernando balik menatap Elin sengit.

"Ou, kau benar orang itu cukup menganggu tapi itu cukup menyenangkan melihat dari seberapa marahnya dirimu" tawa Elin dengan alis naik sebelah menantang Bernando.

"Kita lihat saja sampai mana kesombongan mu itu bertahan Scorpio"

Bernando menghentakkan kaki nya sebanyak dua kali lalu dari lorong di belakang nya terdapat dua orang berbadan besar membawa seseorang dengan kepala tertutupi kain hitam.

Orang yang ditutupi memakai kain hitam itu di hempaskan tepat didepan Bernando, tatapan Elin sama sekali tidak berubah masih saja datar dan dingin walaupun dirinya cukup antisipasi siapa orang yang di tutup kain itu.

PRETTY.DANGEROUS.SAVAGE {✓}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang