PDS 32

4.4K 246 13
                                    

Hai...

Tidak bisa aku mengingat kan untuk VOTE, KOMEN & SHARE.

Dilarang memplagiat yah.

Sekian dulu, terimakasih.

Selamat membaca.

***

Pagi ini Elin di kaget kan dengan kedatangan Gidyon yang terlihat cukup berantakan mata bagian bawah menghitam, bibir pucat rambut yang tidak tersisir rapi juga baju yang tidak di masukkan kedalam celana nya.

Gidyon langsung memeluk erat tubuh Elin dan terisak kecil disana Elin yang tiba-tiba di peluk hanya diam saja tak juga membalasnya.

"Ka-kamu masih marah sama aku, ak-aku bisa jelasin semuanya tapi aku mohon jangan putus hiks" Isak Gidyon masih memeluk Elin.

Gadis itu mengangkat sebelah alisnya siapa yang marah apa Gidyon pikir kemarin dia cemburu sehingga menjauhi Lelaki ini, tunggu disini yang salah paham dia kah atau Gidyon.

sebenarnya Elin sudah tau kenapa Gidyon sampai bersama dengan Raya kemarin Evi sudah menceritakan semuanya pada nya bahkan mereka sampai berdebat.

Flashback tadi malam.

Elin baru saja pulang dari markas sekitar pukul sebelas malam gadis itu langsung masuk kedalam kamar saat masuk dia melihat Evi yang sudah tidur lelap.

Elin melepaskan jaket nya lalu menuju lemari pakaian untuk mengambil baju ganti dan setelah nya ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

selesai membersihkan diri juga sudah berganti baju yang baru dan bersih Elin duduk di depan meja rias dia akan memakai skincare malam nya sebelum tidur.

Elin pernah bilang kan kalau dia itu sangat memperdulikan dirinya selflove, Elin selalu menanamkan cintai diri sendiri baru orang lain.

dan bentuk dari cinta diri sendiri adalah merawat diri kita juga tidak perlu memusingkan urusan yang tidak penting.

saat setelah selesai skincare malam Elin beranjak menuju tempat tidur baru saja dia ingin berbaring suara Evi membuat nya duduk kembali.

"Kakak tau gak tadi sore kak Gidyon kesini" ujar adiknya.

Elin menggeleng saja.

"Kak Elin sama kak Gidyon lagi marahan ya?" tanya nya menatap Elin.

"Enggak" jawab Elin mereka memang baik-baik saja tak ada masalah soal tadi pagi pun Elin tidak mau ambil pusing.

Sudah Elin katakan sebelumnya dia tidak mau membebani pikiran nya dengan hal-hal yang dia sudah tau akhir dari rencana mereka itu apa jadi dia santai-santai saja masa bodoh para Hyena itu ingin melakukan apa saja yang terpenting dia harus menuntaskan misi tuan besar terlebih dahulu.

Sisanya gampang dia banyak memiliki kaki tangan yang siap kapanpun dia butuh kan.

"Aku tau sih kak Gidyon salah cuma apa kakak gak mau dengerin penjelasan dia dulu kak"

"Dia gak salah Vi Kakak tau hal itu, kamu lupa siapa kakak Hem" ucap Elin tersenyum pada adiknya.

Evi ikut tersenyum sambil memeluk pinggang Elin yang dibalas kaka nya dengan elusan di kepala.

"Mana mungkin pisikopat takut sama para tikus jalanan yang bahkan gak tau soal kehidupan dunia tergelap di muka bumi ini"

tawa Evi membayangkan wajah ketakutan para pengganggu kakanya yang memohon ampun saat nanti di eksekusi pasti sangat menghibur.

PRETTY.DANGEROUS.SAVAGE {✓}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang