PDS 51

4K 203 6
                                    

Hai...

Jangan lupa buat VOTE KOMEN dan SHARE yah.

Dilarang memplagiat ya.

Sekian dulu, terimakasih.

Selamat membaca.

***


Sudah empat hari Elin berada dirumah sakit ini gadis itu sebenarnya sangat bosan dan ingin keluar dari beberapa hari yang lalu. namun Gidyon yang keras kepala ingin dia dirawat hingga sembuh total ngomong-ngomong soal Gidyon lelaki itu sudah kembali sehat dan juga kembali manja pada Elin.

Sekarang dokter Rafka sedang melepas jahitan di perut bagian kanan Elin juga di lengan kiri gadis itu ditemani dengan Rama.

Awalnya sebenarnya Rama yang akan melepaskan jahitan Elin namun Gidyon menolak nya dengan sangat tegas dia tidak mau gadisnya di sentuh-sentuh oleh lelaki asing alasannya saja sebenarnya.

Gidyon itu kan sangat posesif pada Elin jelas dia tidak mau ada yang mendekati gadis nya dengan alasan apapun itu.
akhirnya Rama mengalah saja, dia membiarkan sang Abang yang melepaskan jahitan Elin.

"Untuk empat hari kedepan perban yang ada diperut juga lengan mu tidak boleh terkena air dulu biarkan dia kering"

"oh iya untuk membersihkan nya--"

"saya akan membersihkan nya sendiri dok" ujar Elin memotong ucapan dokter Rafka.

"Baiklah kalau begitu nanti sore setelah pemeriksaan terakhir kamu sudah boleh pulang jangan lupa diminum obat nya yang teratur juga tidak boleh kelelahan karna kamu baru habis lepas jahitan"

Setelah penjelasan dari dokter Rafka tadi dokter muda itu pamit untuk kembali keruangan nya meninggalkan Elin, Gidyon juga Rama. adik Elin Evi, mamanya dan juga teman-teman nya Elin dan Gidyon sudah datang tadi pagi menjenguknya.

Soal Noval menampar Elin lelaki itu mendapatkan tinjuan yang cukup keras di pipi nya setelah lelaki itu meminta maaf atas apa yang dilakukan nya walaupun bukan kesalahan Noval sepenuhnya.

Karna itu bukan dirinya.

Elin sudah memaafkan Noval begitu pun juga Gidyon yang setelah memukul temannya itu langsung mengobati luka bekas pukulan nya juga meminta maaf pada Noval.

Walaupun marah sekaligus kesal dengan Noval dengan apa yang telah lelaki itu lakukan pada gadisnya tapi Gidyon tau itu bukan lah Noval jadi dia tidak begitu mempermasalahkan nya.

"Ngapain Lo masih disini?" sinis Gidyon menatap tak suka pada Rama.

"Ya jenguk Elin lah, ya kali gue nemuin Lo ogah banget gue" sarkas Rama juga tak kalah kesal.

"Dih, biasa aja dong gitu aja sewot Lo" balas Gidyon marah.

Saat Rama ingin membalasnya Elin menatap nya seolah berkata udah deh gue gorok Lo berdua kalo gak diem. jadilah Rama hanya diam tidak jadi membalas ucapan Gidyon barusan.

"Masih ada yang sakit gak, kalo iya kita tambah aja yah kamu rawat nya disini" pinta Gidyon dia hanya khawatir dan tidak mau terjadi komplikasi pada gadis nya.

Elin menggeleng dengan wajah datarnya, sebenarnya Elin sudah tidak apa-apa dia bahkan pernah mendapatkan yang lebih dari luka tembak ini dan itu lebih menyakitkan dari ini.

"Lin motor Lo itu nanti siapa yang bawa?" tanya Rama.

"Entar teman gue yang ngambil" ujar Elin dengan tenang.

PRETTY.DANGEROUS.SAVAGE {✓}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang