PDS 31

4.4K 243 6
                                    

Hai...

Jangan lupa VOTE & KOMEN kalo boleh SHARE juga hihihi.

⭐⭐⭐

Dilarang memplagiat yah.

Sekian dulu, terimakasih.

Selamat membaca.

***

saat ini Elin sedang duduk sendirian di taman belakang sekolah Fika tidak bersama nya karna gadis itu ikut ekstrakulikuler PMR sambil menunggu Fika selesai rapat Elin mendengar kan musik dengan menutup matanya.

Tuk.

Suara botol di letakkan di atas kepala nya Elin membuka matanya dan pemandangan pertama yang dia lihat adalah Noval yang berdiri menjulang di depan nya dengan raut datar andalan lelaki itu.

Elin yang tadi bersandar di sandaran kursi menegakkan tubuh nya mengambil minuman yang di berikan Noval
lelaki blasteran Spanyol dan Italia itu duduk di sebelah Elin, tak ada pembicaraan di antara kedua orang itu sampai Elin berucap.

"Sampai kapan lo mau disini?" tanya nya tanpa menatap Noval.

Noval menghela nafas berat, dia menggeleng dengan wajah tetap datar namun mata lelaki itu tak bisa bohong dia terluka namun memilih diam.

"Tuan besar membutuhkan elo, gue tau kalo lo balik semua kenangan itu bakalan menyakiti Lo lagi, tapi tanpa lo sadari dengan kepergian lo dan apa yang lo lakuin sekarang juga nyakitin beberapa orang Hayden"

Marah Elin dia hanya tidak habis pikir saat dalam keadaan darurat waktu itu bisa-bisanya Noval pergi meninggalkan Italia dengan alasan ingin hidup tanpa tuan besar juga tak ingin mengingat kembali kejadian hari itu.

Apa dia pikir hanya dia yang berduka, salah semua orang berduka atas kematian nyonya besar namun apa yang bisa kita perbuat kalo memang itu sudah jalan nya
saat itu Elin juga tidak bisa menyalahkan Noval anak mana yang bisa menerima kematian ibu nya sendiri.

Elin saja tak akan pernah memaafkan dirinya jika sampai itu terjadi tapi sekarang bukan waktu nya untuk mengenang itu nyonya besar sudah tenang disana tuan besar semakin hari semakin tua bahkan penyakit nya pun semakin parah.

Noval lah harapan tuan besar untuk meneruskan kerajaan bisnis yang dia bangun ini namun lelaki ini enggan untuk pulang.

"Gue sendiri yang bakalan menangkap pengkhianat itu selama ini lo dan tim juga gak bisa nangkap dia kan" ujar Noval menatap remeh Elin.

Elin menatap balik Noval dengan dingin.

"Kali ini gue bisa pastikan gue dan tim gue bakalan bisa nangkap dia" ucap Elin tegas.

Noval mengangguk mengerti lelaki itu berdiri dari duduk nya lalu tersenyum tipis pada Elin.

"Gak usah di pikir kan soal Gidyon gue tau dia gak bakalan ngekhianatin lo"

Noval beranjak dari sana setelah mengusak puncak kepala Elin lembut, gadis itu memandangi tempat dimana tubuh Noval menghilang Elin menggeleng kecil dan tersenyum tipis. siapa yang memikirkan lelaki aneh itu Elin sebenar nya tau rencana Raya selanjutnya apa, saat Gidyon menolak perempuan itu.

PRETTY.DANGEROUS.SAVAGE {✓}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang