PDS 40

4.4K 215 0
                                    

Hai...

Jangan lupa buat VOTE KOMEN dan SHARE juga boleh.

Dilarang memplagiat ya.

Sekian dulu, terimakasih.

Selamat membaca.

***

S

etelah berjam-jam didalam ruangan interogasi akhirnya Vanesha keluar dari sana dengan wajah yang terlihat sekali ketakutan dan juga cemas yang berlebihan baru saja keluar dari ruangan itu Vanesha sudah harus mendapatkan sekali lagi tamparan dari seseorang.

"Oh ini yang udah membunuh anak kita pa dia harus ganti rugi atas apa yang telah di perbuat" ucap orang itu.

Harto menatap marah seorang perempuan paruh baya yang barusan menampar anaknya tadi dengan tajam.

"Siapa anda anak saya tidak lah bersalah akan saya bawakan nanti pelaku sesungguhnya di pengadilan" ujar Harto sambil mengelus bahu anak nya menguatkan.

Kedua orang tua Raya hanya menatap mereka remeh, mama Raya tidak benar-benar bersedih karna kematian Putri tunggal nya hanya saja jika Raya mati siapa yang akan membiayai kehidupan mereka.

Dan saat mereka berdua mengetahui orang tua Vanesha adalah orang yang berada mereka jadi tidak pusing lagi untuk mencari uang karna sudah ada yang akan membiayai mereka nantinya.

Sedangkan kedua orang tua Puspa dan Nina masih berusaha meredam amarah mereka masing-masing terutama para ibu dari kedua teman Vanesha itu.

Coba pikirkan saja siapa yang tidak terpukul dan terguncang saat mengetahui anak tunggal mereka tewas dengan cara yang sangat mengenaskan mereka masih tidak terima jika pihak kepolisian tidak memenjarakan Vanesha.

"Baik lah bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian tolong tenang dulu ini di kantor polisi tolong kontrol emosi anda sekalian" ucap Xillo menengahi.

"Bagaimana bisa kami tenang pak pengacara kalau pembunuh anak kami masih belum di penjara itu membuat kami tidak tenang dan merasa kepolisian tidak memberi keadilan kepada putri-putri kami" ujar papa nya Puspa sambil menunjuk-nunjuk wajah Vanesha dengan amarah yang masih berusaha dia kontrol.

"Iya pak, saya mengerti tapi kami perlu penyelidikan menyeluruh dulu baru akan menjatuhkan hukuman tidak bisa kami langsung menangkap pelaku sedang kan kami tidak memiliki bukti yang cukup untuk menuntut nya" jelas Xillo.

"Kalian tidak mau sampai pihak tersangka menuntut kalian balik kan atas tindak kekerasan yang didapatkan nya tadi?" tanya Xillo lagi.

Dia berusaha untuk meredam ini semua agar dia bisa melakukan apa yang seharusnya di lakukan nya di tempat ini.
mereka semua akhirnya mengalah Xillo pergi menuju ke tempat kepala kepolisian berada dia duduk di kursi yang sudah di sediakan di depan meja kepala polisi itu.

"Jadi pak Xillo pengacara dari tersangka Vanesha?" tanya kepala polisi.

Xillo mengangguk kan kepala nya membenarkan pertanyaan barusan.

"Jadi saya ingin mengajukan banding pak saya akan menyelidiki kasus klien saya ini dengan baik dan benar saya usahakan secepatnya, tapi selama saya menyelidiki kasus ini sebaiknya tersangka di penjara kan terlebih dahulu untuk mengantisipasi agar tersangka tidak kabur bagaimana pak?"

Xillo berusaha untuk menyakinkan kepala polisi karna dia harus menjalankan banyak rencana untuk ini selama Elin sibuk menyusun rencana untuk dia.

PRETTY.DANGEROUS.SAVAGE {✓}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang