PDS 22

4.9K 264 1
                                    

I am here ...

Jangan lupa ⭐⭐ and komen yah.

Dilarang kertas memplagiat.

Sekian dulu, terimakasih.

Selamat membaca.

***

Pulang sekolah hari ini Gidyon dan teman-teman nya tidak langsung pulang namun mereka mengawasi Elin dari belakang. Elin sempat menolak dia bukan perempuan lemah yang harus dijaga ketat seperti ini.

Namum argumen nya kalah saat Gidyon mengancam akan menempel dengan sampai malam hari, jadilah Elin kembali mengalah daripada rencananya gagal malam ini lebih baik turuti saja kemauan bayi kecebong ini.

Elin mengantar Fika terlebih dulu rok sekolah keduanya sudah berganti jadi skinny jeans hitam.

Elin memakai hoddie maroon sedangkan Fika gadis itu memakai jaket maroon Elin.

"Makasih banyak Lin kapan-kapan Lo mampir kesini lagi yah" ujar Fika setelah turun dari motor Elin.

Elin menggangguk menanggapi itu.

"gue pamit, titip salam sama ortu lo" Elin memasang helmnya dan pergi dari sana diikuti Gidyon dan yang lainnya.

"Hoddie itu gue kayak pernah liat tapi apa benar, lagian hoddie kayak gitu kan banyak yang jual gak mungkin Elin kan?"

Batin Gidyon bergumam sendiri sambil memperhatikan punggung gadisnya.

Motor Elin berhenti di basement dia turun dari motor dan menghadap belakang dimana Gidyon dan yang lain berada.

"gue gak papa kan sekarang lo udah bisa balik" ucap Elin dingin.

Gidyon turun dari motornya menghampiri Elin berdiri didepan gadis nya dia menggenggam tangannya dan menatapnya dalam sedangkan Elin hanya diam saja menunggu Gidyon berucap.

"Kamu gak sendirian aku disini akan selalu ada buat kamu, Kalo ada apa-apa bilang jangan bertindak sendiri aku cuma gak mau kehilangan kamu. kamu berarti buat aku Lin" ujar Gidyon memeluk Elin erat.

Elin tidak membalas pelukan itu matanya menatap lurus kebelakang Gidyon dimana seseorang menatapnya juga tapi dengan pandangan yang berbeda.

Gidyon melepaskan pelukannya lalu mencium kedua tangan Elin bergantian juga mencium kening dan rambut gadisnya, Setelah itu Gidyon melangkah kemotornya dan berlalu pergi meninggalkan Elin dengan kesunyian yang menyesakkan.

"Dia tulus sama lo tapi lo permainin dia"

"gue gak mempermainkan dia suatu hari nanti dia bakalan ninggalin gue karna dia tau siapa gue sebenarnya"

"menurut lo begitu tapi kalau gue enggak dia bakalan mempertahankan elo."

Elin menggelengkan kepalanya mengingat percakapan nya beberapa waktu lalu dengan nya.

Gadis itu beranjak dari sana masuk kedalam lift menuju unitnya sesampainya di apartemen nya Elin melihat pemandangan Evi tertawa bersama ketiga temannya.

Elin tersenyum haru sudah lama dia tidak melihat Evi tertawa selepas itu, oh terakhir saat adik bersama dengan Gidyon.

Evi bahkan suka membahas soal lelaki itu padahal mereka baru dua kali bertemu saat difestival dan saat Gidyon datang ke apartemen mereka beberapa waktu lalu.

PRETTY.DANGEROUS.SAVAGE {✓}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang