PDS 62

3.5K 167 0
                                    

Hai...

Jangan lupa buat selalu utamakan VOTE KOMEN dan SHARE banyak-banyak yah.

Dilarang memplagiat ya.

Sekian dulu, terimakasih.

Selamat membaca.

***

Elin berdiri tepat disamping sebuah kapal yang cukup besar dan dari ukuran kapal ini sepertinya kapal untuk mengangkut barang, dia mulai melangkah masuk dengan wajah yang tetap datar tanpa adanya rasa takut cukup tenang, lampu kapal tidak terlalu terang jadi cukup sulit melihat jarak jauh.

Tapi bukan Elin namanya jika hal seperti ini tidak bisa dia tangani, gadis itu memasuki kabin kapal di buka nya pintu kabin dan masuk kesana keadaan didalam kabin cukup gelap tapi Elin masih mampu untuk melihat keadaan sekitar nya.

Dia terus masuk kedalam sampai langkah nya terhenti di depan sebuah kotak kayu yang cukup besar karna penasaran Elin mencoba membukanya, kotak itu juga memiliki suara yang cukup familiar di telinga nya saat Elin sedang sibuk membuka kotak dia merasakan pergerakan kapal.

"Sial" desis Elin.

Mesin kapal menyala dan membuat kapal itu bergerak menjauh dari dermaga saat Elin sudah bisa membuka kotak yang berbunyi itu dia sempat tertegun sebentar isinya bom waktu dan waktu Elin hanya tinggal 59 detik lagi untuk keluar dari kapal ini.

Dengan segera Elin membuka pintu kapal dan melompat kedalam air laut yang cukup dingin juga berombak itu, dia menyelam cukup dalam untuk menghindari serpihan ledakan yang nantinya akan mengenai dirinya.

Dan benar saja ledakan besar terjadi untung saja kapal sudah cukup jauh dari dermaga jadi tidak mengenai kapal-kapal lainnya namun sialnya Elin harus berenang ke dermaga yang cukup jauh itu, sebenarnya dia tidak ingin membuang tenang nya terlalu banyak karna lawan yang dia hadapi ini bukan orang yang sembarangan.

Namun mau bagaimana lagi, dia tidak mungkin disini sampai ada yang datang menyelamatkan nya Elin berenang secepat yang dia bisa untuk sampai ke dermaga butuh waktu sekitar tujuh menit sampai ke dermaga karna kapal yang dia naiki tadi bergerak cukup cepat ke laut.

"Hah~" Elin menghela nafas ringan, pakaiannya benar-benar basah juga sekarang angin semakin berhembus kencang membuat nya cukup kedinginan.

Dia berdiri lalu melepaskan jaket anti pelurunya di tanah menyisakan kaos hitam ketat di tubuhnya, baru Elin hendak melangkah panggilan dari Seseorang menghentikan langkahnya.

"Ada apa?" tanya nya.

"Lin gue di bandara, dan gue liat Bernando disini Lin buruan kesini" ujar Aslan dengan nafas tersengal-sengal.

Belum Elin menjawab perkataan Aslan, Xillo sudah mengambil atensinya.

"Lin, dia bukan di bandara tapi sekarang ada di jalan XXXX pakai mobil sedan hitam dengan plat XXX"

Elin memejamkan matanya sebentar, mereka di kecoh oleh lelaki cacat itu bagaimana bisa ada dua Bernando di dua tempat berbeda.

"Terus kejar, tetap berhati-hati sampai ketemu di dermaga saat tugas kalian disana udah selesai."

PRETTY.DANGEROUS.SAVAGE {✓}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang