PDS 61

3.4K 181 0
                                    

Hai...

Jangan lupa VOTE KOMEN dan SHARE yah.

Dilarang memplagiat ya.

Sekian dulu, terimakasih.

Selamat membaca.

***


Elin terus memacu kendaraan nya menuju pelabuhan di ujung kota, gadis itu memilih tempat itu untuk dia datangi sendirian karna dia tau tempat pelarian Bernando yang satu ini belum pernah dia datangi sebelumnya.

Dia memilih jalan pintas untuk cepat sampai kepelabuhan namun baru setengah perjalanan Elin di cegat oleh dua mobil Jeep berwarna hitam di kiri dan kanannya, tak ada raut panik di wajahnya. mereka menodongkan pistol untuk menghentikan Elin.

Akhirnya Elin memilih untuk menghentikan motornya di pinggir jalan. begitu juga dengan mobil-mobil itu. mereka menghentikan mobil mereka di pinggir jalan ada sekitar sepuluh orang laki-laki yang turun dari mobil dengan pakaian serba hitam membawa senjata tajam di setiap tangan mereka.

Elin turun dari motor di lepasnya helm full face yang menutupi sebagian wajahnya gadis itu memakai warna baju yang sama dengan para laki-laki itu yaitu hitam. namun yang membedakan adalah sarung tangan dan juga ikatan rambut Elin, gadis itu nampak mempesona dengan rambut terikat satu juga baju seragam anti peluru nya.

"Apa mau kalian?" tanya Elin, sebenarnya dia tidak suka basa basi hanya saja dia sedikit penasaran siapa yang menyuruh mereka menghalangi jalannya Hayden kah atau Bernando.

"Kematian mu" jawab seseorang yang paling depan dengan senapan ditangan kirinya.

Gadis itu terkekeh remeh mendengar perkataan lelaki didepannya. apa dia tidak salah dengar. membunuh Elin dengan apa senapan itu bahkan dia pernah mendapat kan yang lebih dari peluru, namun lihat sampai sekarang dia masih hidup bahkan baik-baik saja.

"Kalian pikir dapat semudah itu membunuh ku?" ejek Elin.

Para lelaki itu merasa di remehkan dan juga tidak terima mereka melihat bagaimana ekspresi Elin yang tak ada takutnya dia malah tertawa remeh mendengar ucapan salah satu teman mereka.

"Kita buktikan siapa yang akan mati di tempat ini" ujar sang pemimpin yang berdiri paling depan.

Sekitar lima orang maju menyerang Elin dengan lincah dan tenang raut Elin masih tetap datar tanpa ada ekspresi sama sekali mereka terus berdatangan untuk menghajar Elin. gadis itu tau kalau mereka hanya ingin membuang tenaganya saja.

Namun dia tidak bisa mengalah begitu saja kalau dia sampai mengalah--

"WOY, CUPU BANGET LO PADA BERANTEM KOK SAMA CEWEK SINI SAMA YANG SEPADAN JANGAN JADI BANCI LO SEMUA"

Teriakan dengan penuh hinaan itu membuat mereka semua termasuk Elin yang berdiri ditengah-tengah para laki-laki berbadan besar itu menatap kearah depan mereka, disana terdapat banyak laki-laki dan yang mampu mengambil alih fokus Elin adalah satu orang.

Gidyon.

Satu nama itu mampu membuat Elin terdiam sebentar dia menatap Gidyon dengan alis naik sebelah, seperti mengatakan kalau ternyata lelaki itu menepati perkataan nya beberapa waktu lalu yang ingin membantu Elin dalam misi gadis itu.

"SINI LO PADA JANGAN BENGONG AJA DISANA TAU GUE GANTENG TAPI SORRY NIH YE SELERA GUE KAYAK CEWEK YANG DITENGAH ADUH."

Radit mendapatkan pukulan keras di kepala belakang nya dari Gidyon membuat lelaki itu mengaduh kesakitan, para laki-laki berbadan besar itu saling pandang satu sama lain dan akhirnya memilih menghampiri geng motor yang berisi para lelaki tampan itu.

PRETTY.DANGEROUS.SAVAGE {✓}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang