Hai...
Jangan lupa VOTE KOMEN dan SHARE yah.
Dilarang memplagiat ya.
Sekian dulu, terimakasih.
Selamat membaca.
***
Elin berjalan menghampiri bunda Gidyon dengan tas milik perempuan paruh baya itu ditangan nya."Ini Tante" gadis itu menyerahkan tas itu pada pemiliknya, bunda Gidyon menerima nya dengan raut bahagia.
"Terimakasih ya Elin" ujarnya di angguki Elin.
"Duh, baju kamu kok ada darahnya sih astaga diapain sama preman itu kamu. perlu lapor polisi gak?" bunda Gidyon panik melihat baju Elin.
Sedangkan Elin sendiri hanya menghela nafas nya lelah ternyata cerewet nya Gidyon turunan bundanya, Elin menggeleng tanda tidak perlu.
"Saya antar pulang mari Tante."
Tanpa mau bertanya perempuan ini habis dari mana dan melakukan apa, sebaiknya Elin mengantarkan nya saja karna mama dan adiknya pasti sedang menunggu nya dirumah. Elin tidak mungkin meninggalkan bunda Gidyon sendirian lagi karna dia hanya tidak ingin sesuatu terjadi pada perempuan paruh baya ini,
Perempuan ini dulu pernah membantu gue setidaknya gue bakalan bales sekarang.
Batin Elin berujar.
"Gak ngerepotin emangnya?" tanya nya.
"Gak papa tante mari silahkan naik" Elin mempersilahkan bundanya Gidyon naik ke motor besarnya.
Walaupun sedikit kesusahan saat naik akhirnya perempuan itu berhasil duduk dengan nyaman dibelakang. Elin menyalakan mesin motor dan berlalu pergi dari sana menuju kerumah orang tua Gidyon setelah mengambil titipan nya di warung tadi.
Selama perjalanan tak ada pembicaraan perempuan dibelakang Elin menikmati perjalanan dengan tenang dan nyaman tak ada ketakutan di wajah perempuan yang sudah hampir berkepala empat itu.
Elin menatapnya dari kaca spion motor sebagian dari diri Gidyon benar-benar jiplakan bundanya sisanya baru ayahnya.
sekitar 20 menit mereka sampai di depan rumah orangtuanya Gidyon, bunda nya Gidyon turun dari motor besar Elin dengan berpegangan pada bahu gadis itu."Elin masuk dulu yuk Tante bikinin minum sekaligus tanda terimakasih Tante ke kamu" ajak nya.
"Gak usah, terimakasih Tante saya langsung pulang aja" tolak nya sopan.
"Yah, padahal Tante mau--"
"bunda pulang diantar-- lo sayang ehk maksudnya Elin kamu ngapain disini?" bingung Gidyon menatap bergantian pada dua orang perempuan yang dia sayang dan cintai ini.
"Gue cuma kebetulan ketemu terus free jadi gue antar aja bunda lo" ujar Elin dengan wajah datarnya.
Gidyon mengangguk sebagai respon.
"Tadi bunda sempat di copet sama preman tapi di selametin sama Elin kasian baju nya sampe kena darah tadi"
Mendengar ucapan bundanya Gidyon buru-buru memeriksa keadaan Elin yang berdiri di samping motor gadis itu di teliti seluruh tubuh dari bawah keatas dan berhenti tepat di luka Elin yang di sebabkan oleh Xillo dan Aslan saat mereka berlatih beberapa waktu lalu.
Gidyon memegang memar di pipi Elin juga di sudut bibir nya tak ada raut sakit namun Gidyon tau itu memang sakit.
"Ini kenapa?" tanya Gidyon dengan wajah mengeras.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRETTY.DANGEROUS.SAVAGE {✓}
Mystère / Thriller[FOLLOW, VOTE, KOMEN AND SHARE] 🙈 BELUM SEMUA PART DI REVISI HARAP MAKLUM JIKA ADA TYPO DAN KATA-KATA NYA MASIH ACAK.🙈 ••••••• JIKA ADA KESAMAAN TEMPAT MAUPUN TOKOH YANG ADA DIDALAM CERITA MOHON MAAF.CERITA INI BERDASARKAN HASIL KARYA IMAJINASI KU...