PDS 25

4.7K 247 0
                                    

Hai...

Jangan lupa ⭐⭐

Dilarang memplagiat.

Sekian, terimakasih.

Selamat membaca.

***

Suara gagang pintu dibuka keluar lah Elin juga Lino dari kamar itu. Gidyon tersenyum menatap Elin yang berwajah datar, dia kadang bingung Elin ini tidak memiliki ekspresi lain apa yah.

Suka sekali memasang wajah datar atau dingin tidakkah dia lelah berwajah kaku seperti itu.

Gidyon melihat jam tangannya ternyata sudah pukul sepuluh malam waktunya dia pulang tapi sebelum pulang dia akan mampir dulu ke markas nya dan teman-teman nya.

"Aku pulang yah sayang udah malam tapi sebelum pulang aku mampir bentar ke markas setelah itu baru pulang kerumah"
Ujar Gidyon berdiri sambil memakai jaket kulitnya yang berwarna coklat. Elin mengangguk dia tidak akan menahan Gidyon karna ada beberapa hal yang harus dia lakukan malam ini.

Gidyon berpamitan pada semua orang yang ada dirumah Elin.

Elin mengantarkan Gidyon sampai depan pintu, sebelum turun ke basement Gidyon menghadap Elin menatap gadisnya lama.

Gidyon menggenggam sebelah tangan Elin tangan, tangan satunya mengelusi surai halus gadisnya.

Gidyon tersenyum lembut sedang Elin hanya diam saja.

"Dengar baik-baik, apapun yang terjadi kedepan nya percaya sama aku yah Lin, aku gak akan pernah ninggalin kamu kalo bukan kamu yang minta jangan selalu ngerasa sendirian bahu aku ada siap untuk kamu pakai kapan aja pelukkan aku akan selalu ada buat nenangin kamu, ayo lewatin ini bareng sama aku"

"Aku emang bukan laki-laki romantis yang suka berjanji Lin aku takut aku belum bisa menepati itu tapi satu hal yang harus kamu tau bahwa aku cinta sama kamu itu bukan buat main-main"

Setelah mengucapkan kalimat panjang itu Gidyon mengecup lama kening Elin lalu memeluk gadisnya erat.

"Aku akan nunggu kamu balas perasaan aku selama apapun itu" bisiknya lirih.

Gidyon melepaskan pelukannya lalu tersenyum tulus pada Elin dia memundurkan diri lalu berbalik menuju lift setelah Gidyon sudah tak terlihat lagi Elin menitik kan air mata yang dia tahan sejak tadi.

Dia sebenarnya tau Gidyon benar-benar tulus mencintai nya tapi apa bisa dia membalas perasaan Gidyon sedangkan lelaki yang berstatus kekasih nya itu.
Tidak tahu menahu siapa Elin sesungguhnya, Elin hanya takut saat Gidyon mengetahui siapa dia sebenarnya Gidyon akan membenci nya selamanya.

Dan Elin akan hidup dengan penyesalan selamanya juga.

Bolehkah aku bahagia tuhan?

Elin mendongak menatap langit-langit lorong apartemen nya Gadis itu akhirnya memutuskan masuk kedalam apartemen setelah memastikan dia tidaklah menangis lagi.

Sesaat setelah Elin menutup pintu seseorang keluar dari persembunyiannya menatap pintu yang tertutup rapat itu dengan sendu.

Apa gue boleh ngambil lo sekarang Lin?

PRETTY.DANGEROUS.SAVAGE {✓}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang