PDS 52

3.6K 211 3
                                    

Hai...

Jangan lupa VOTE, KOMEN dan SHARE yah.

Sekian dulu, terimakasih.

Selamat membaca.

***


Mobil Gidyon baru saja terparkir di basement apartemen Elin keduanya keluar dari mobil lalu menuju lift.
didalam lift hanya ada keheningan Gidyon yang sibuk dengan isi pikirannya sedangkan Elin yang sibuk menyusun rencana karna sebentar lagi orang itu akan keluar dari sarang nya.

Jelas saja dia akan keluar karna miliknya di usik oleh Elin. gadis itu menyeringai tipis saat membayangkan dia akan membawa kepala orang itu berserta organ dalamnya untuk sang tuang besar di Italia.

Ting.

Lift berhenti di tempat tujuan mereka keluar dengan Gidyon juga Elin berjalan bersebelahan sesampainya di depan kamar Elin membuka password pintu dan masuk terlebih dahulu disusul Gidyon dibelakang nya. keadaan sepi cukup sepi sebenarnya ini sudah sangat biasa bagi Elin yang hidup dalam kesepian hanya saja hari ini seperti nya berbeda.

Saat Elin sudah berada di ruang tengah yaitu ruang keluarga lampu yang tadi nya mati seketika menyala menjadikan seisi ruangan terang, ditembok di depan Elin tertera sambutan untuk nya.

SELAMAT ATAS KEDATANGAN NYA ELIN.

Begitu lah kalimat yang tertulis ditembok itu, Elin menaikkan alisnya bingung apanya yang selamat datang ini kan memang apartemen nya sendiri jadi tentunya dia akan pulang kesini.

Masa iya Elin pulang kerumahnya Gidyon kan aneh. tak ada reaksi apapun dari Elin namun tak lama gadis itu dikejutkan lagi dengan kemunculan orang-orang yang dikenalnya bahkan sang mama pun ada.

Mama Elin memegang kue yang berhias dan berwarna hitam itu maklum Elin tidak menyukai warna-warna feminim jadilah kue yang di pesan warna itu. Elin menatap mama nya tidak percaya dia menghampiri sang mama yang berjarak dua langkah didepannya.

Gadis itu tidak menangis tak ada air mata di pelupuk matanya hanya saja tatapan itu sangat mendalam antara terharu juga bahagia. jika mama nya ada di apartemen itu artinya mama nya Elin sudah sembuh dari penyakit mental nya dan itu artinya dia bisa bersama dengan nya lagi.

"Tiup dulu dong lilinnya" ujar mama Elin.

Elin mengangguk, dia berdoa sebentar lalu langsung meniup lilin yang menyala tadi riuh tepuk tangan mengisi ruang keluarga itu. gadis itu menatap mama nya dengan haru Firda merentangkan tangannya untuk memeluk Elin tanpa membuang kesempatan Elin langsung memeluk mama nya dengan erat menenggelamkan wajahnya di ceruk leher sang mama.

Setelah itu mereka melepaskan pelukan dan menatap satu sama lain dengan senyuman bahagia. Elin menatap sekitar nya dan mata nya kembali terpaku pada seseorang yaitu Fika gadis cerewet yang menjadi temannya selama di Indonesia ini.

Elin tersenyum tipis, Fika berjalan menghampiri Elin lalu langsung memeluk Elin dengan isakkan kecil Fika ingin menjenguk Elin saat dirumah sakit waktu itu namun karna kedua orang tuanya sedang dalam keadaan yang tidak baik-baik saja.

Membuat nya tak bisa mendatangi Elin, bapak dari Fika mengalami stroke ringan yang mengakibatkan sebelah tubuhnya tak bisa bergerak dan mengharuskan Fika menggantikan sang bapak membantu ibunya berjualan kue di pasar.

Elin tau akan hal itu dan dia memaklumi nya tidak masalah yang terpenting sekarang bapaknya Fika sudah baikan.

"Lo gak papa kan Lin maafin gue yah gak bisa jengukin elo" ujar Fika masih sesegukkan.

PRETTY.DANGEROUS.SAVAGE {✓}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang