Hai...
Jangan lupa buat selalu VOTE KOMEN dan SHARE banyak-banyak yah.
Dilarang memplagiat ya.
Sekian dulu, terimakasih.
Selamat membaca.
***
Elin baru saja keluar dari rumah keluarga Fika, gadis itu menepati janjinya untuk mampir walaupun hanya sebentar saja.
Dia menghampiri motor setelah berpamitan dengan kedua orang tua Fika. Elin hendak pergi menuju tempat dimana dia bertemu dengan anak kecil waktu itu hari ini memang bukan hari Sabtu tapi karna Elin ada beberapa perkerjaan yang tidak bisa dia tinggalkan besok jadi dia datang hari ini.
Butuh waktu sekitar dua puluh menit untuk sampai kesana karna dia harus putar arah, Elin berhenti di warung saat dia membelikan adiknya makanan waktu itu Elin menitipkan motor nya disana dan juga membawa beberapa kantong plastik yang berisi makanan.
Elin melangkah menuju gang sempit cukup basah mungkin karna hujan dia terus melangkah kan kakinya masuk kedalam sana dan saat sudah sampai di ujung dalam gang Elin terdiam sebentar di pandangi nya keadaan tempat ini.
Kumuh dan kotor.
Itulah hal yang pertama kali Elin lihat dan deskripsi kan untuk tempat ini kehidupan mewah yang dia lihat menutupi kekumuhan juga kemiskinan yang ada Elin menghela nafasnya sebentar lalu melangkah lagi masuk ke pemukiman kumuh itu. ditatapnya anak-anak yang sedang bermain didekat tempat sampah yang kotor dan juga bau namun tak ada raut jijik di wajah polos mereka hanya ada senyum tulus yang terukir disana.
Elin juga melihat ada ibu-ibu yang sedang mencuci pakaian di Empang yang kotor para anak-anak yang mandi di air keruh itu membuat Elin sesak sendiri. dia pernah merasakan hal seperti itu walaupun tidak tinggal ditempat seperti ini namun Elin tau rasanya bagaimana hidup tak terurus.
Sebenarnya yang membuat Elin agak sedikit kesal dengan orang-orang disini adalah mereka memiliki banyak anak bukan Elin tidak suka mereka memiliki banyak anak namun akan lebih baik jika kondisi perekonomian yang tidak mencukupi untuk berhenti memiliki anak.
Ada begitu banyak anak-anak dan juga ibu-ibu hamil di tempat ini mereka yang kekurangan gizi juga hidup di tempat kotor seperti ini sangatlah mudah terjangkit penyakit dari yang biasa sampai yang parah bahkan menular.
BRUUKK...
Suara itu di sebabkan oleh seorang anak kecil dan Elin tentunya.
"Maaf kak saya gak liat sekali lagi ma-- loh kakak pahlawan kemaren yang nyelamatin aku kan?" ujar anak kecil itu.
Elin menaikkan satu alisnya tanda bingung kakak pahlawan terdengar seperti mereka sedang syuting film action tapi lucu juga, Elin mengangguk membenarkan pertanyaan anak didepannya ini.
"Mau kemana?" tanya Elin.
"Mau mulung kak, kakak mau ngapain kesini?"
"Nama lo siapa?" tanya Elin lagi.
"Aku Rahman kak, kalo kakak nya siapa namanya?" tanya Rahman.
"Elin, sesuai janji gue mau kasih ini ke lo tapi dengan satu syarat jangan nyuri lagi itu perbuatan yang gak baik" ujar Elin memperingatkan.
Rahman menggangguk kan kepalanya tanda setuju dengan peringatan Elin, gadis itu menatap Rahman dari ujung kaki sampai ujung rambut anak ini benar-benar sangat lusuh dan juga tidak terurus baju nya pun juga sudah sedikit robek dibagian legan nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
PRETTY.DANGEROUS.SAVAGE {✓}
Mystery / Thriller[FOLLOW, VOTE, KOMEN AND SHARE] 🙈 BELUM SEMUA PART DI REVISI HARAP MAKLUM JIKA ADA TYPO DAN KATA-KATA NYA MASIH ACAK.🙈 ••••••• JIKA ADA KESAMAAN TEMPAT MAUPUN TOKOH YANG ADA DIDALAM CERITA MOHON MAAF.CERITA INI BERDASARKAN HASIL KARYA IMAJINASI KU...