Yuk VOTE, KOMEN dan SHARE banyak-banyak yah.
SPAM KOMEN GUYS
***
"Narendra jangan lari-lari nanti kamu jatuh" tegur seorang perempuan dengan wajah yang terlihat khawatir melihat anaknya yang begitu aktif berbeda dengan kembarannya yang terlihat tenang dan berwajah datar di gendongan Elin.
Elin sudah menikah tepatnya tujuh tahun lalu sekarang dia sudah memiliki dua orang putra kembar yang baru lahir di tahun pernikahan mereka yang ketujuh keduanya berumur kurang dari dua tahun.
Namun putranya yang no dua sangat lah aktif layaknya anak-anak pada umumnya dia benar-benar sangat tidak bisa diam dan terus saja berlarian kesana-kemari membuat semua orang kewalahan dengan tingkahnya.
Sedangkan putra pertama nya yaitu Rajendra anak sulung nya itu nampak diam saja sambil sesekali menatap kearah adiknya dengan wajah datar khas sekali Elin tanpa ekspresi sama sekali.
"Ma, aku au kecana oleh gak?" tanya Narendra dengan wajah yang diimutkan Elin terkekeh melihat putranya itu dan mengangguk membolehkan membuat nya langsung berlari menuju taman kecil didekat pohon besar dibelakang mansion maha besar itu.
"Babang gak mau ikut adek main kesana?" tanya Elin menatap anaknya yang anteng di pangkuan nya itu.
Rajendra menggeleng matanya fokus pada buku bergambar yang baru dibelikan papa nya sepulang lelaki itu dari perjalanan bisnis, Elin menghela nafas lelah Rajendra lebih memilih berdiam dirumah dibandingkan bergerak lincah seperti Narendra.
Rajendra itu pendiam dan juga tidak suka banyak bertingkah dia lebih suka diam di rumah dibandingkan keluar rumah seperti adiknya, Narendra itu benar-benar aktif dan tidak tahan berada di dalam rumah dia sangat suka mengeksplorasi berbagai tempat yang dia temui rasa ingin tahunya sangat lah besar.
"Hai" sapaan seseorang itu membuat Elin mendongak menatap lelaki dengan jas yang begitu pas di badannya.
"Selamat siang" sapa Elin kembali.
"DADY!" teriakkan Narendra itu membuat orang-orang yang duduk di rerumputan itu menatap nya lelaki yang dipanggil Dady tadi tersenyum merentangkan tangannya dengan lebar meminta untuk dipeluk.
Narendra menubruk tubuh Noval dengan pelukan erat dia terisak disana membuat Noval langsung mengangkat tubuh kecil itu kegendonganya sambil sesekali mengelus punggung kecil itu, menatap Elin meminta penjelasan namun ibu dari anak itu hanya tersenyum tipis menjawabnya.
"Dady ada salah ya, makanya Rendra nangis gini maaf yah kalo gitu?"
"Enggak, Enda kangen cama Dady maca begitu aja ndak peka cih" wajah tembam itu cemberut membuat pipi nya menggembung seperti bakpao.
Elin dan Noval kompak tertawa kecil melihat tingkah Narendra yang begitu menggemaskan dan lucu, sedangkan Rajendra menatap Narendra mencibir dari tatapannya. Noval dan Rajendra bertukar tatapan namun tak ada sapaan dari keduanya.
Rajendra menatap nya dengan dingin sedangkan Noval menatap nya tanpa arti apapun keduanya benar-benar memiliki benteng tak kasat mata yang membuat mereka tak bisa dekat satu dan lainnya.
"Katanya sibuk gak ada rapat emang?" pertanyaan Elin itu membuat Noval menatap nya dengan wajah datar.
"Gak ada" jawab nya singkat dan lanjut bermain dengan Narendra anak itu heboh sekali bercerita apa saja yang dia lakukan dan dia lihat selama Noval tak ada dan lelaki kaku itu senantiasa mendengarkan dengan baik.
"Hemk, rame banget sih papa gak diajak nih ceritanya?" suara seseorang itu mengalihkan perhatian semua orang disana.
Rajendra, anak lelaki dengan kaos putih dan celana jean hitam itu turun dari pangkuan Elin berjalan tenang menghampiri papa nya dengan wajah kaku, namun ada binar bahagia dan senang sosok itu ada disini. lelaki tadi merentangkan tangannya lebar meminta untuk dipeluk dan tanpa diminta Rajendra dengan cepat memeluk leher lelaki itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
PRETTY.DANGEROUS.SAVAGE {✓}
Mystery / Thriller[FOLLOW, VOTE, KOMEN AND SHARE] 🙈 BELUM SEMUA PART DI REVISI HARAP MAKLUM JIKA ADA TYPO DAN KATA-KATA NYA MASIH ACAK.🙈 ••••••• JIKA ADA KESAMAAN TEMPAT MAUPUN TOKOH YANG ADA DIDALAM CERITA MOHON MAAF.CERITA INI BERDASARKAN HASIL KARYA IMAJINASI KU...