PDS 56

3.3K 186 1
                                    

Hai...

Jangan lupa VOTE KOMEN dan SHARE yah.

Dilarang memplagiat ya.

Sekian dulu, terimakasih.

Selamat membaca.

***

Elin kembali naik kelantai dua menuju ruang Gym dia akan melatih otot-otot nya agar saat pertarungan yang akan datang tidak kaku.Gadis itu membuka hoddie nya menyisakan tanktop nya saja lalu mengambil Handwarp melilitkan nya ditangan kanan nya lalu ke tangan sebelah kiri nya.

Elin memulai pemanasan dengan push up lalu dilanjutkan dengan back up hingga selesai pemanasan. gadis itu berlanjut menghampiri samsak tinju, Elin terus meninju samsak itu sambil mengingat waktu dulu masih satu tim dengan Riana.

Riana seorang aegle perempuan di tim Elin hanya ada Riana, Elin juga Lusiana tapi itu dulu sebelum hal itu terjadi Riana berkhianat karna dia mengetahui bahwa Hayden di jodohkan dengan Elin.

Awalnya di menerima nya namun tepat malam hilangnya Hayden malam itu juga Riana juga hilang bukan hanya itu Elin, Xillo, Lino Lusiana bahkan tuan besar hampir tewas karna ledakan bom di mansion, jika mereka semua tidak terjun kedalam kolam renang tepat dibelakang tempat latihan tuan besar mereka semua akan mati didalam ledakan itu.

Dan kalian pasti tau siapa penyebab ledakan itu ya dia Riana perempuan itu sengaja meletakkan peledak karna marah dengan keputusan tuan besar, Elin sebenarnya tidak mau juga bersama dengan Hayden namun dia tidak mau membantah tuan besar.

Elin memang menyukai Hayden namun bukan versi iblis nya Elin lebih senang berbicara dengan Noval ketimbang Hayden karna Noval walaupun pendiam dan cuek tapi masih bisa berkata-kata baik.

Jika sudah dengan Hayden tak akan ada kata baik bahkan berbicara dengan santai pun itu hanya akan menjadi sebuah mimpi yang tak akan menjadi kenyataan, Hayden itu iblis sesungguhnya. tak memiliki hati nurani bahkan saat dia mengetahui Elin akan dinikahkan dengannya berbagai macam cara lelaki itu mencelakakan nya namun Dewi keberuntungan masih berpihak dengan Elin jadilah sampai sekarang dia masih hidup.

BUGH...

Satu pukulan terakhir dia menendang nya dengan kuat bahkan samsak itu sampai jatuh dari gantungan nya Elin menatap samsak itu dengan dingin dan keringat yang bercucuran di tubuhnya.

Gadis itu melirik Xillo lelaki itu memakai singlet berlengan pendek yang menampilkan otot-otot lengannya sama hal dengan Aslan lelaki itu juga hanya memakai singlet dengan celana boxer baru saja berganti tadi di ruang ganti.

"Want to duel?" ujar Xillo dengan senyum tipis.

"Dua lawan satu" seringai Elin berjalan menuju ring tinju diikuti dengan Aslan dan juga Xillo.

Elin memasang sarung tinjunya lalu mulai mengangkat kedua tangan nya yang sudah bersarung tinju dan menatap kearah dua orang lelaki yang juga sama menatap nya dengan intens.

Xillo maju terlebih dahulu lelaki itu mulai menyerang Elin dibagian kaki namun dengan cepat Elin mengembalikan serangan membuat Xillo memundurkan langkahnya kebelakang. sekarang dilanjutkan dengan Aslan lelaki itu mengincar perut Elin dan berhasil Elin mundur beberapa langkah namun tak ada ekspresi berarti diwajahnya.

Dan gantian Elin yang menyerangnya kembali dia menendang dada Aslan membuat Aslan terbatuk darah sedikit namun tak ada ekspresi sakit yang ditampilkan Aslan dia malah terkekeh melihat darahnya sendiri.

PRETTY.DANGEROUS.SAVAGE {✓}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang