PDS 42

3.8K 208 1
                                    

Hai...

Jangan lupa buat VOTE KOMEN & SHARE yah.

Dilarang memplagiat ya.

Sekian dulu, terimakasih.

Selamat membaca.

***

Noval saja belum bisa menemukan kebahagiaan nya dan Gidyon malah menitipkan kebahagiaan Elin juga padanya.

"AAKKHH... sialan" maki Noval.

Lo gak tau Yon bahagia aja gak cukup untuk membuat sebuah hubungan itu bertahan lama, Mudah saja untuk gue membuat Elin jadi milik gue Yon tapi sayangnya bukan gue tempat ternyaman dia untuk pulang.
Karna saat sang pemilik sudah memutuskan untuk pergi dan tak akan kembali maka rumah itu tak akan pernah terisi kembali.

Lirih Noval.

Lelaki itu bangkit dari duduknya lalu berjalan menuju kelas nya karna bell masuk telah berbunyi.

|Diparkiran kantor polisi kemarin|

Saat sudah sampai di parkiran ketiga orang itu berbincang sebentar soal kelanjutan dari masalah Vanesha.

"Dengar Vanesha selama bukti masih saya kumpulkan kamu harus tetap mengikuti perintah saya untuk tidak kabur dan pergi kemanapun"

"Karna kamu bukan hanya dalam pengawasan saya tapi juga para polisi itu jika kamu melakukan sesuatu yang melanggar perintah maka kamu akan mendapat akibatnya, dan satu lagi..." jeda Xillo.

Vanesha dan Harto hanya diam mendengar kan semua arahan dari Xillo.

"Tetap bersekolah seperti biasanya buat seolah-olah tidak terjadi apapun dan buat seolah-olah kamu tidak tau apapun kau paham?" ucap Xillo menatap Vanesha tenang namun mengintimidasi.

Mau tidak mau Vanesha menggangguk menyetujui nya karna jika menolak nyawanya akan jadi taruhannya Vanesha tidak mau mati atau masuk kedalam penjara. jadi dia lebih memilih mengikuti arahan pengacara nya saja agar dia aman dan bebas.

"Terimakasih pak Xillo akan saya jamin Vanesha tidak akan pergi kemanapun anda tenang saja, dan saya harap semoga kasus ini cepat selesai dan anak saya cepat terbebas" ujar Harto setelah menyalami tangan Xillo.

Xillo menanggapi nya dengan senyum tipis mereka bertiga masuk ke dalam mobil masing-masing pergi ke tujuan masing-masing. mobil Harto baru saja melewati mobilnya Xillo lelaki itu mengambil ponselnya dan menelpon seseorang.

"Bagaimana?"

"Sesuai rencana ini ku serahkan pada mu bersenang-senanglah nona Scorpio" ujar Xillo sambil menyeringai.

Elin yang berada di seberang sana tersenyum iblis sudah pernah dia katakan pada Vanesha jangan pernah berani menganggu nya atau nyawa gadis itu taruhannya namun sayang Vanesha meremehkan peringatan nya.

dan ini lah yang terjadi jika dia berurusan dengan pembunuh bayaran mati adalah satu-satunya jalan menuju akhir dari permainan.

Klik...

Elin mematikan ponselnya setelah obrolan barusan dia sedang duduk di ruang keluarga apartemen nya menatap banyak nya dokumen-dokumen dari Xillo juga memperhatikan rekaman yang berada di laptopnya.

Lino mengirimkan banyak sekali video tetang kematian para pejabat kaya raya yang tewas dengan cara yang tidak wajar.
kasus nya sama keracunan sesuatu tapi tidak tau racun seperti apa yang membunuh mereka.

PRETTY.DANGEROUS.SAVAGE {✓}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang