PDS 8

18.4K 998 27
                                    

Hai...

VOTE+KOMEN.

🚫NO PLAGIARISME🚫

Sekian dulu,terimakasih.

Selamat membaca...

DIS PART INI MENGANDUNG KEKERASAN DAN ADEGAN BERBAHAYA TOLONG JANGAN DITIRU.

***

Bel istirahat sudah berbunyi menandakan mata pelajaran pertama telah selesai begitu mendengar bel berbunyi Gidyon buru-buru membereskan bukunya dan bergegas untuk pergi menuju kelas Elin.

"Yon buru-buru banget mau kemana?" Tanya Dimas.

Gidyon berhenti diambang pintu berbalik menghadap teman-temannya yang masih berada didalam kelas.

"Mau menata masa depan" jawabnya setelah itu Gidyon benar-benar pergi menuju kelas Elin.

Teman-teman nya yang mendengar itu hanya bisa diam dan menatap satu sama lain lalu menggeleng kepala tak habis pikir sikap Gidyon berubah 180°, hanya karna seorang Elin yang notabene anak baru dan mereka tidak tau siapa gadis itu sebenarnya.

Diperjalanan menuju kelas Elin Gidyon tak henti-hentinya tersenyum senang para gadis yang melihat senyum Gidyon menatapnya tanpa berkedip, sungguh pesona seorang Gidyon tak ada yang bisa menolak kecuali Elin tentunya.

Sesampainya didepan kelas Elin Gidyon menatap kedalam kelas mencari pujaan hatinya dan dapat, bangku paling belakang baris kedua. Elin sedang membereskan buku nya tak menyadari kalau Gidyon sedang memperhatikan nya sambil tersenyum.

Fika yang menyadari ada Gidyon pun memanggil kecil nama Elin.

"Lin, Elin" panggil nya, Elin pun menatap Fika dengan alis terangkat sebelah.

Seolah bertanya, ada apa?

Fika tidak bersuara tapi dia melirik keluar kelas mengarah kan Elin menatap kesana.

Elin mengikuti arah pandang Fika dan disana berdiri seorang lelaki aneh tadi pagi sedang tersenyum manis kepadanya, sungguh Elin tidak mengerti dengan lelaki itu kenapa selalu berusaha mendekati nya.

Bukannya terlalu percaya diri tapi memang itu kenyataannya. Elin bahkan tidak tau siapa nama lelaki itu tapi dia malah selalu menganggu ketenangan Elin.

Gidyon masuk kedalam kelas menghampiri meja Elin dan Fika berdiri didepan Elin.

"Ayok ke kantin" ajaknya.

Elin menatap sekilas Fika bermaksud untuk mengajaknya juga namun Fika menolaknya karna melihat tatapan tajam dari Gidyon.

"Eum, gak usah deh gue sendiri aja kekantin nya lo bareng sama Gidyon aja gak papa ko" ujarnya menatap Elin menyakinkan.

Elin diam sejenak entah kenapa dia merasa ada yang tidak beres jika dia jauh dari Fika.

"Bener?" tanyanya memastikan Fika mengangguk lagi untuk menyakinkan nya.

Akhirnya Elin pun mengalah dia pergi dari sana lebih dulu lalu diikuti oleh Gidyon yang berada di sampingnya banyak pasang mata yang memperhatikan nya yang berjalan bersama Gidyon.

PRETTY.DANGEROUS.SAVAGE {✓}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang