Hello...
Jangan lupa selalulah VOTE KOMEN dan SHARE banyak-banyak yah.
Dilarang memplagiat ya.
Sekian dulu, terimakasih.
Selamat membaca.
***
Angin sore yang menerpa wajah gadis cantik di balkon kamarnya itu tak membuat nya memejamkan matanya sama sekali Elin menatap jauh ke depan sana, kota Torino sore ini sangat cantik dan indah dengan pemandangan jalan raya yang penuh dengan manusia juga kendaraan yang berlalu lalang membuat kota ini semakin mewah.
Gemerlap lampu sore hari membuat siapa saja akan sangat jatuh cinta dengan tempat ini begitu pun Elin gadis itu sangat menyukai Torino entah itu kota nya atau orang-orang nya, tapi itu dulu bukan sekarang.
Elin lebih suka Indonesia tempat kelahiran nya dibandingkan tempat ini, karna satu-satunya tempat dimana Elin merasa dia sangat di sayang dan dibutuhkan ada disana dia ingin kembali kesana namun itu hanya akan membuat luka dan rindu nya semakin menjadi-jadi mungkin lebih baik disini.
Dia menarik nafas dalam-dalam lalu membuangnya dengan perlahan, Elin merasa semesta tidak adil dengannya entah kenapa sangat sulit baginya untuk dapat merasakan yang namanya dicintai dan disayangi gadis itu menutup matanya bersamaan dengan air matanya yang menetes membasahi pipinya.
Elin mengingat-ngingat tiga bulan sebelum kepergian nya ke Torino Italia.
•••••
Tiga bulan yang lalu.
Elin tersadar dari koma nya selama kurang lebih lima belas hari setelah kejadian hari itu, gadis itu meringis karena kepalanya agak pusing dan perutnya terasa sedikit kaku.
Dia berusaha mengingat apa yang terjadi dan saat ingatan nya mengingat sesuatu Elin langsung berusaha untuk bangun dari berbaring nya namun di tahan oleh mama nya yang terkejut dengan reaksi Elin barusan.
"Sebentar yah mama panggilkan dokter dulu kamu jangan gerak-gerak, Evi jaga kakak kamu dulu yah"
Evi menghampiri Elin dan duduk disampingnya dengan tatapan khawatir sekaligus senang digenggam nya tangan sang kakak yang terasa dingin dan kaku, tak lama datang lah dokter untuk memeriksa Elin dan mengharuskan mama dan adiknya untuk keluar dari ruangan itu.
Tak berselang lama dokter yang memeriksa Elin sudah keluar dan memperbolehkan kedua orang tadi masuk dan berpesan jangan dulu membicarakan soal kejadian yang menimpanya karena sepertinya Elin masih ada rasa trauma dengan apa yang dia alami.
"Elin gimana sekarang keadaannya ada yang Elin butuhkan gak biar mama ambil kan?" tanya mama nya,gadis itu menggeleng.
"Gidyon gimana ma keadaan nya, yang lain juga baik-baik aja kan?" pertanyaan Elin itu membuat mama dan adiknya terdiam kaku dengan pandangan kosong. tak ada satupun dari mereka menjawab pertanyaan Elin membuat gadis itu sedikit kesal dibuatnya.
"Mama juga ku--"
"Selamat sore maaf menganggu"
Orang orang berjas hitam masuk kedalam ruangan Elin, mama dan Evi kebingungan saat melihat orang orang bertubuh besar dengan jas hitam masuk kesini namun mereka memilih diam berbeda dengan Elin yang was-was dia tau siapa yang akan datang dan memilih untuk menyadarkan tubuh nya di dashboard brangkar rumah sakit.
Dan tak lama datang lah seorang Pria berusia sekitar lima puluh enam tahunan menghampiri brangkar Elin dengan kacamata hitam yang bertengger di hidung mancung nya, aroma maskulin menyeruak ke seluruh ruangan tempat Elin dirawat.

KAMU SEDANG MEMBACA
PRETTY.DANGEROUS.SAVAGE {✓}
Misteri / Thriller[FOLLOW, VOTE, KOMEN AND SHARE] 🙈 BELUM SEMUA PART DI REVISI HARAP MAKLUM JIKA ADA TYPO DAN KATA-KATA NYA MASIH ACAK.🙈 ••••••• JIKA ADA KESAMAAN TEMPAT MAUPUN TOKOH YANG ADA DIDALAM CERITA MOHON MAAF.CERITA INI BERDASARKAN HASIL KARYA IMAJINASI KU...