PDS 36

4.3K 222 3
                                    

Hai...

Tolong bantu VOTE, KOMEN & SHARE YAH.

Dilarang memplagiat ya.

Sekian dulu, terimakasih.

Selamat membaca.

***

BRAAKK...

Suara pintu rumah di buka dengan kencang oleh papa nya Raya sambil menyeret perempuan itu menuju kamar mandi pembantu dekat dapur.

"SINI KAMU JALANG KURANG AJAR BISA NYA MEMBUAT MALU SAJA SIALAN KAMU" umpat papa nya mendorong Raya masuk kedalam kamar mandi.

"Ampun pa, jangan sakiti aku lagi sekarang aku lagi mengandung maafin aku pa" mohon Raya memegang sebelah kaki papa nya.

"Apa kamu bilang maaf GAK AKAN AKU MAAFKAN KAMU, LEBIH BAIK KAMU GUGUR KAN KANDUNGAN MU ATAU MATI BERSAMA ANAK ITU" perintah papa nya Raya menggeleng lemah dia tidak ingin anak ini sampai kehilangan nyawa nya.

Tapi jika dia mempertahankan bayi di dalam kandungan nya maka itu artinya dia harus ikut mati bersama bayi ini.

"Ak-aku bakalan cari ayah dari anak ini pa aku bakalan minta pertanggung jawaban nya dia-dia orang kaya kok pa tenang aja" ujar Raya ketakutan.

Papa nya berdiri dari jongkok nya lalu menatap Raya dengan sengit.

"Cari lelaki itu minta dia menikahi kamu dan minta ganti rugi yang banyak aku tidak mau tau bagaimana cara nya kamu mendapatkan pertanggung jawaban nya yang kuinginkan dia bisa menjamin hidup kita selama nya"

Setelah mengucapkan rentetan Kalimat itu papa nya meninggalkan Raya sendirian di dalam kamar mandi dengan keadaan tubuh yang sudah basah setelah di guyur air dari shower.

"Astaga non Raya, aduh ayo berdiri non kok bisa begini sih ada yang sakit non baik-baik aja kan?" tanya bibi khawatir Raya hanya mengangguk saja dia benar-benar lemah sekali.

Begitu banyak hal yang terjadi hari ini mulai dari penolakan Gidyon dan juga sampai Vanesha yang berkhianat dengan nya.

Raya tidak akan tinggal diam dia pasti akan membalas Vanesha gadis itu akan mendapatkan akibatnya karna telah berkhianat.

Vanesha pikir dia tidak bisa melakukan hal yang lebih lagi pada gadis itu Vanesha terlalu menganggap nya sepele dia lupa Raya bisa melakukan berbagai macam cara agar keinginan nya bisa di wujudkan.

Mencelakai Vanesha adalah hal yang sangat mudah dia lakukan.

Raya sudah mengganti pakaiannya dengan yang kering perempuan itu duduk di depan cermin menatap diri nya yang terlihat tidak baik-baik saja.

Dia mengingat semua yang terjadi hari ini dari dia yang begitu bahagia akhirnya bisa mengandung walaupun bukan anak dari Gidyon, dan bagaimana Raya yang mempersiapkan diri untuk bertemu dengan Gidyon dan pada akhirnya semua nya gagal karna Vanesha mengkhianati nya.

Raya menggenggam erat sisir di tangannya dia bersumpah akan membuat Vanesha membayar ini semua dia berjanji akan hal itu. bangkit dari kursi meja rias menuju tempat tidur Raya berbaring telentang tangan kirinya mengusapi perut nya yang terdapat satu nyawa.

"Harus kah gue aborsi atau gue minta aja pertanggung jawaban lelaki itu gue gak mau di usir dari sini gue juga gak mau anak ini terlahir tanpa sosok seorang ayah" lirih Raya menatap langit-langit kamar nya.

Tak lama Perempuan itu menutup mata nya karna sudah mengantuk biar lah masalah ini terlupa kan sejenak saja Raya ingin beristirahat sebentar sebelum memulai rencana nya.

PRETTY.DANGEROUS.SAVAGE {✓}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang