Hai...
Jangan lupa buat selalu VOTE KOMEN dan SHARE banyak-banyak yah.
Dilarang memplagiat ya.
Sekian dulu, terimakasih.
Selamat membaca.
***
Gidyon menatap Elin yang berjalan menghampiri nya disana sudah ada adik dan mama nya bersama dengan Gidyon, gadis itu menatap orang-orang itu dengan tatapan yang sulit diartikan namun penuh dengan makna.
"Keluar dari tempat ini, gue bakalan selesain sendiri tanpa adanya campur tangan lo semua"
"Gak bisa gitu, ini bahaya Lin kamu sendiri yang bilang dia orang yang licik kalo terjadi sesuatu sama kamu gimana?"
Gidyon agak sedikit marah juga kesal dengan Elin yang ingin melawan Bernando sendirian saja gadis itu sendiri yang mengatakan bahwa Bernando bukan lah orang mudah di kalah kan.
"Gue titip orang tua gue dan adek gue ke lo dan teman teman lo Yon pastikan mereka aman dan jauh dari tempat ini" perintah Elin.
Max yang melihat kondisi yang semakin tidak kondusif akhirnya memilih turun tangan lelaki bertubuh paling tinggi diantara teman teman nya itu mengajak Dimas dan Radit pergi dari sana bersama dengan kedua orang tua Elin berserta adiknya Elin sedangkan Gidyon masih disana bersama Elin.
"Tempat ini gak aman Yon, tolong kali ini aja lo dengerin apa kata gue" pinta Elin sebelum lelaki itu memberikan alasan lainnya.
Akhirnya mau tidak mau Gidyon mengalah, lelaki itu berbalik sebelum turun dari lantai dua Gidyon menatap Elin dengan lekat seolah mengatakan bahwa dia tidak ingin meninggalkan gadis itu sendirian disana bersama orang yang berbahaya. namun Elin menatap Gidyon dengan tajam dan datar juga seolah mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja tak ada yang perlu dikhawatirkan.
Setelah semua orang sudah pergi dari sana Elin berbalik dan disana dia melihat Bernando duduk di sebuah kursi kayu dengan tangan terlipat di dada lelaki itu, menatap remeh Elin yang hanya memakai kaos polos dan celana jeans hitam panjang. disamping kiri dan kanan Bernando terdapat beberapa orang dengan wajah sangar dan bertubuh seperti sumo.
Mungkin memang tidak sebesar itu tapi kekuatan mereka hampir setara dengan sumo Elin tau siapa mereka. para tangan besi milik salah satu mafia besar dari Jepang kekuatan mereka tidak bisa diremehkan mereka mampu menghabisi lima belas orang dan itu hanya butuh dua petinju tangan besi.
Wajah Elin tetap tenang dan datar, didalam kepalanya gadis itu terus mengingat setiap perkataan tuan besar apa saja yang harus dilakukan saat menghadapi keadaan seperti ini, Elin menarik nafas lalu membuang nya perlahan menetralkan pikiran dan hatinya.
"Sebelum berkelahi dengan ku ada baiknya kau pemanasan bersama mereka dulu Scorpio bagaimana apa kau tidak keberatan atau merasa takut?" ujar Bernando meremehkan Elin.
Yang ditanya hanya memasang wajah dingin dengan seringai kejam di wajah cantik nya Elin mengangkat dagunya dengan angkuh dan alis naik sebelah seolah mengatakan bahwa dia tidak keberatan atau takut dengan orang orang payah tersebut.
•••••
Sementara itu tepat di ujung pelabuhan seseorang sedang berjalan di kegelapan hutan malam yang penuh dengan suara burung dan makhluk malam lainnya tak ada raut takut di wajah Hayden lelaki itu benar benar hanya menampilkan ekspresi datar nya tak ada yang perlu dia takuti disini.

KAMU SEDANG MEMBACA
PRETTY.DANGEROUS.SAVAGE {✓}
Mystery / Thriller[FOLLOW, VOTE, KOMEN AND SHARE] 🙈 BELUM SEMUA PART DI REVISI HARAP MAKLUM JIKA ADA TYPO DAN KATA-KATA NYA MASIH ACAK.🙈 ••••••• JIKA ADA KESAMAAN TEMPAT MAUPUN TOKOH YANG ADA DIDALAM CERITA MOHON MAAF.CERITA INI BERDASARKAN HASIL KARYA IMAJINASI KU...