PDS 30

4.4K 232 2
                                    

Hai...

Jangan lupa ⭐⭐.

Dilarang memplagiat.

Sekian terimakasih.

Selamat membaca.

***

Gidyon menyandarkan kepala nya pada kepala ranjang dia berusaha mengingat apa yang terjadi tadi malam namun sulit sekali untuk mengingat nya.

Lelaki itu beranjak dari ranjang memunguti pakaian nya yang berserakan mulai memakai nya dari celana lalu baju nya. Raya menggeliat di tempat tidur membuka matanya perlahan.

Dan pemandangan yang pertama dia lihat adalah Gidyon yang sedang memakai baju nya Raya tersenyum senang perempuan itu turun dari ranjang menghampiri Gidyon dan memeluknya dari belakang.

Gidyon yang sudah sangat murka juga mood nya sedang dalam keadaan yang sangat buruk melepaskan pelukan Raya membalik tubuh nya menghadap perempuan itu.

PLAK.

BRUUK.

Suara tamparan dan dorongan kuat dari Gidyon membuat Raya terjatuh dan menghantam meja di samping tempat tidur hotel. Raya meringis sakit, bibir nya bahkan sampai robek karna tamparan Gidyon juga dorongan dari Gidyon tadi membuat punggung nya nyeri.

Gidyon melangkah mendekati Raya dengan tatapan dingin dan tangan mengepal erat amarah Gidyon sedang di ambang batas Lelaki itu berusaha mengontrol emosi nya.

Namun saat mengingat tatapan dingin Elin tadi membuat hati Gidyon sakit dan amarah nya keluar. Gidyon berjongkok di samping tubuh Raya yang hanya mengenakan pakaian dalam saja.

Gidyon berdecih jijik menatap perempuan itu tanpa banyak kata Gidyon menjambak rambut Raya lalu menariknya kedekat dinding.

Lelaki itu menghantam kepala perempuan itu ke dinding dekat jendela.

Raya langsung tersungkur bahkan kepala nya juga berdarah.

Raya mendongak menatap Gidyon dengan air mata nya.

"Ke-kenapa kamu lakuin ini Yon?"

Tanya Raya sambil menahan sakit di kepala juga tubuh nya bukan hanya fisik nya yang sakit tapi hati nya ikut hancur di perlakukan begini dengan Gidyon.

Namun sayang sekali Gidyon sudah berubah menjadi sosok iblis tak berhati nurani belum juga reda sakit kepala Raya Gidyon kembali menyeret nya ke arah kamar mandi.

Gidyon kembali menghantamkan kepala Raya ke sisi kamar mandi darah yang tadinya hanya keluar sedikit sekarang menjadi cukup banyak.

Gidyon menyalakan shower menyetel nya menjadi air dingin membuat Raya terpekik kedinginan lelaki itu berjongkok sambil menjambak rambut nya.

"Dengerin gue jalang sialan, lo gak akan pernah dapat posisi apapun di hati gue dari dulu bahkan untuk kehidupan selanjutnya pun gak akan pernah Lo bisa dapetin gue jadi" jeda Gidyon.

"Sssstt sakit Gidyon" Ringis Raya dengan air mata yang deras keluar.

"LENYAP LO DARI HIDUP GUE" Teriak Gidyon.

PRETTY.DANGEROUS.SAVAGE {✓}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang