01. Nila & Adik temboknya

38.1K 2.5K 1.4K
                                    

Hulla kalian cemua? Pada nungguin celita'na kakak ila yang cantik ini ya? Oh ya ila mau kenalin adik tembok ila nama'na Sakla, Saklatul maut. Eh engga, Saklala Zeluon hihi, ada yang mau nampung dia ndak? Coal'na ila ndak cuka cama dia, diem-diem bae dikamal, galak lagi huhu...

Oh ya ndak lupa juga kalau ila punya pacal nama'na ayah Halis, Halis pulta Vielendla. Pacal ila tampan, kaya laya, punya mobil, punya lumah gede dan cuka beliin ila apa aja loh.... Jangan cilik ya cama ila, wekkk!

***

QueeNila Aurabelle Zeruon atau biasa dikenal sebagai Nila, Anak gadis dari pernikahan Cakra Zeruon dan Khanisa Aquilla (D E O R A).

Bagi Cakra dan Nisa anak itu adalah anugerah dari Tuhan, kado terindah dari Tuhan sebab kehadirannya mampu merubah segalanya, berkat Kehadirannya kedua orang tuanya yang telah berpisah pun akhirnya dapat bersatu kembali.

Meskipun sering membuat Cakra darah tinggi karena sering menjadikannya sasaran dari kemarahan Nisa, tapi Cakra sangat menyanyangi anak itu, ia memperlakukan Nila sama seperti namanya yaitu Queen. Tidak ada satupun orang yang boleh menyakiti anaknya bahkan Cakra sering menyalahkan benda mati yang selalu membuat anaknya terjatuh meskipun itu ulah anaknya sendiri.

Gadis cilik penggemar cicak nan rusuh itu kini akan memasuki usia enam belas tahun, bisa dikatakan jika ia akan mengubah seragam putih birunya menjadi putih abu, itupun kalau ia dinyatakan lulus dari ujiannya, sebab otak Nila akan sangat menjadi tumpul jika berhadapan dengan soal matematika.

Selain menyanyangi kedua orang tua dan adik temboknya, ia juga sangat menyayangi satu lelaki teman ayahnya yang ia klaim sebagai pacar sejak berusia empat tahun begitu sebaliknya dengan lelaki itu, biarpun dikatakan sebagai pedofil ia tak peduli karena memang hatinya sudah tersangkut pada gadis imut itu.

"Pagi adek sayang, muaaaaahhhhh!"

Sakra mendelik sebal ketika Nila dengan berani mengecup pipinya, ia hampir saja menarik rambut sang kakak tapi Nila berhasil menahan tangannya.

"Jijik! Kakak bau jigong!"ucap lelaki berumur sebelas tahun itu.

"Ah masak? Haaaaaaaaahhhhhh!"

Nila langsung menyemburkan nafasnya tepat di depan wajah Sakra hingga membuat adik temboknya itu kembali marah dan berhasil menarik rambutnya.

"Woy lepas anjrot! Kamu gak sopan banget sama kakak! Dosa kamu dek Dosa!! DOSAAAA! LEPAS GAK?!"

"GAK!"

"HUAAAA,, Ayah-bunda tolong Nila.. tolong Nila dari Sakratul maut iniii..... Huaaaa hiks!"adu Nila.

Begitulah Nila, ia yang selalu mengganggu adiknya, ia juga yang sering mengadu jika ia kalah dari sang adik. Rumah selalu ramai dengan pertengkaran mereka ditambah lagi jika Cakra juga ikut dalam pertengkaran itu membuat Nisa semakin ingin mengubur dirinya hidup-hidup. Dua anak sudah cukup membuatnya frustasi apalagi jika ditambah satu lagi seperti keinginan Nila sebelumnya.

"BERHENTIIIII!!! Ayah pusing tolong oyy tolong!!"

Cakra menarik rambutnya sendiri melihat pertengkaran kedua anaknya, pasti ia juga nanti yang akan kena semburan kemarahan Nisa.

"Sakra yang mulai duluan yah! Lihat dia gak sopan bisa-bisanya narik rambut Nila!"

"Cih! Lemes!"

Sakra langsung melepaskan tangannya itu, ia mulai kembali duduk dengan tenang di meja makan seolah tak terjadi apapun, ia sempat melirik penampilan Nila sekilas yang sangat berantakan seperti guembel.

"Tolong jangan buat ayah frustasi, kalian itu bersaudara kenapa selalu bertengkar? Kalian gak kasian sama ayah, ha? Ayah selalu kena marah bunda kalau kalian bertengkar. Ayah sebentar lagi juga rapat loh ini.."

QueeNila (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang