42. Hukuman

4.1K 414 92
                                    

Jangan lupa vote dan komentar kalian sebanyak-banyaknya 🥰

****

"Vie kenapa ya pada lihatin aku? Apa aku ini jelek? Tapi mustahil Vie.."

Nila merasa tak nyaman, setiap langkah kakinya ia selalu melihat orang yang curi-curi pandang melirik ke arahnya yang tengah asik berjalan sembari bergelayut manja di lengan Haris hingga membuatnya merasa sangat tak nyaman.

Mendengar keluhan Nila membuat Haris menghentikan langkahnya dengan diikuti Nila yang juga berhenti. Haris menatap wajah sendu Nila lalu menghembuskan nafasnya frustasi, ia sangat tak senang melihat wajah itu. Dengan segera ia melepaskan jas kerja yang di pakainya sekarang lalu menyodorkan jas itu untuk menutupi tubuh Nila.

"Mungkin mereka lihatin kamu karena kamu masih pakai seragam. Kan, tadi Vie udah tawarin kamu untuk ganti baju sekalian di toko baju tadi tapi kamu gak mau."

Nila tersenyum senang atas perhatian sekecil ini dari Haris. Ia membenahi jasnya, ia memakainya meskipun terlihat kebesaran dan Nila seperti memakai sebuah daster.

"Aku gak mau buat ayah sama bunda mikir yang aneh-aneh kalau aku pulang malah gak pakek seragam."

"Emang mereka mau mikirin apa?"

"Bisa aja nanti mereka mikir kalau aku abis di unboxing sama Vie karena ganti baju."

Haris terkekeh mendengar ucapan Nila yang terlontar begitu saja, tangan besarnya terangkat untuk mencubit gemas pipi sang kekasih. "Unboxing gimana, sih? Kok Vie gak paham maksud kamu?"

Nila mengernyitkan keningnya mendengar itu. "Vie gak tau maksud unboxing yang aku ucapin tadi?"

Haris menggeleng. "Gak tuh, emang apa?" Haris melirik sekilas Nila dengan menyembunyikan tawanya. Ia ingin mengetes seberapa tinggi tingkat kepolosan sang kekasih.

"Unboxing tuh anu-anu Vie, kayak ayah sama bunda."

Pfffttt...

Haris mengacak-acak rambut Nila dengan gemas, ia bisa melihat rona kemerahan di kedua pipi bulat nan mulus wanita itu. Sudah di katakan jika Nila adalah wanita polos mangkanya bisa tahu mengenai ilmu anu-anu.

"Haha, kamu tuh ya jangan mikir aneh-aneh. Mau belanja apa lagi nih? Uang Vie masih banyak, sayang kalau gak di habisin."

"Wihh, pesona orang kayak emang beda ya Vie?"

Mereka berdua sama-sama tertawa, kali ini Nila tak lagi memikirkan tatapan orang yang melihat kearahnya setelah menggunakan jas Haris. Kini keduanya mulai berjalan lagi begitu mesra dengan Nila yang kembali bergelayut manja di lengan sugar Daddy nya itu.

Mereka kembali berbelanja tak lupa Haris juga membelikan Nila buku-buku yang bisa digunakan anak itu untuk belajar mengingat besok senin sudah menghadapi ujian kenaikan kelas. Setiap berbelanja pasti buku tak akan tertinggal dari otak Haris. Entah di baca atau tidak yang terpenting Haris harus membelinya terlebih dahulu.

Kini mereka sudah berada di luar Mall, Haris kembali mengikuti langkah Nila yang menuju stand Eskrim.

"Pak mau beli eskrim dua dong. Yang rasa Strawberry untuk aku dan yang coklat untuk suami aku."

QueeNila (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang