47. Kedatangan Dilla

3.2K 404 91
                                    

Selamat datang dan membaca kembali!

Dukung terus cerita ini sampai Ending ya, dengan vote dan komentar kalian ❤️

Happy Reading!a

"Serba salah, karena gue cowok!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Serba salah, karena gue cowok!"

-Haris-


*****

"Drakor terus, besok tuh masih ujian harusnya belajar."Cakra ikut bergabung di ruang keluarga menghampiri anaknya dan Haris yang sampai sekarang belum juga mau pulang padahal sudah berulang kali di usir.

"Drikir tiris? Gak lihat dari tadi aku udah belajar, ha? Bisa gila ini aku kalau otakku kelebihan muatan! Ngerti gak ayah?"tutur Nila dengan sedikit ngegas.

Mendengar itu Haris hanya mengangguk saja menyetujui ucapan Nila lalu kembali mengalihkan matanya menatap layar besar seperti bioskop itu yang menampakkan adegan pria dan wanita yang sedang menunjukkan adanya tanda-tanda untuk menabrakkan bibir mereka.

Melihatnya sontak Cakra langsung bergerak maju, menutupi kedua bola mata Nila dengan kedua tangan besarnya. Baginya tak baik jika Nila yang masih termasuk golongan bocil melihat hal-hal tak pantas seperti itu, padahal kenyataannya jangankan melihat, anaknya itu sudah pernah mempraktekkan tanpa sepengetahuannya.

"Ih ayah apaan, sih? Minggirin tangannya ayah! Adegan epic ini gak boleh terlewatkan yah, buat belajar untuk di masa depan kalau udah jadi istri!"

"Gak boleh! Tunggu sampai adegannya selesai! Parah ya kamu lihatnya beginian, harusnya di tempat tertutup dong terus ajak ayah juga!"

Haris melongo tak percaya, ia merasa jika sikap agresif Nila adalah keturunan dari Cakra. Ia menarik rambut Cakra dengan gemas supaya segera melepas tangannya yang menutupi mata Nila. Karena rasa tak terimanya alhasil Cakra ikut menarik rambut Haris hingga terjadilah aksi saling tarik menarik hingga berguling-guling di karpet bulu berwarna coklat itu.

"Lepas gak Cak?! Atau gue hancurin muka lo?!"

"Gak! Lo duluan yang mulai jambak gue ya?"

"Oh, oke lo gak mau ngalah kan? Rasakan ini!"Haris berguling membalikkan posisi Cakra. Kini posisi Haris tepat sekali berada di atas Cakra, karena mendapatkan posisi yang menguntungkan akhirnya Haris mulai memasukkan tangannya di dalam baju Cakra lalu menarik semua bulu ketiak lelaki itu dengan tak berperasaan hingga Cakra mengadu sangat kesakitan.

"Hahaha, ayo Vie lanjutkan! Rontokin semua bulu ketek Ayah!!"seru Nila. Ia ikut memegangi kedua kaki Cakra meskipun kesusahan karena Cakra benar-benar berusaha memberontak.

QueeNila (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang