60. Keputusan untuk Nila

1.1K 118 5
                                    

🗣️ : "Sebel gak sih kalau udah terlanjur cinta tapi orang tua ngga ngerestuin?!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🗣️ : "Sebel gak sih kalau udah terlanjur cinta tapi orang tua ngga ngerestuin?!"

*** QueeNila Aurabelle Zeruon ***

###

"Sayang, bangun udah siang.."

Nila mengerjapkan matanya berkali-kali menyesuaikan dengan cahaya ketika tirai jendela kamarnya terbuka. Ia merasakan kepalanya yang pusing karena telah menangis semalam, matanya pun membengkak dan merah.

"Ponsel kamu ayah sita. Apapun nanti keputusan ayah, kamu harus terima tanpa bantahan apapun. Kalau kamu masih gak mau nurut, silahkan pergi dari rumah ini."ujar Cakra, dengan meraih ponsel Nila. Dia tidak mau Nila berhubungan dengan Haris lagi untuk sementara ini.

"Semua yang ayah lakuin adalah demi kebaikan kamu dan masa depanmu. Semoga kamu paham dengan kekecewaan ayah."

Nila mengingatnya malam itu tatapan kekecewaan Cakra terhadapnya. Ayahnya berubah atas kesalahan yang ia perbuat. Semuanya telah Cakra sita supaya Nila tidak bisa menghubungi Haris lagi.

"Nila, kenapa melamun? Kamu ngga rindu sama Opa Jeffry yang sangat mempesona ini?"

Opa?

Nila mengernyit bingung, ia mencari sumber suara itu dan ya ia menyadari sosok lelaki tampan nan gagah dengan rambut putihnya meskipun umurnya sudah tua yang berdiri di depan jendela kamarnya.

"Opa!!"teriak Nila, ia bangkit dari tidurnya dan berlari menuju opanya. Ia sangat merindukan lelaki tua itu. Nila tidak ingat sudah berapa tahun mereka tidak bertemu karena Opa dan Omanya sudah memutuskan untuk pindah di luar negri dengan alasan ingin menikmati masa tuanya tanpa gangguan Cakra.

Opa Jeffry membalas pelukan Nila dengan tak kalah eratnya. "Cucu kesayangan Opa, Opa sangat merindukanmu dasar anak nakal!"tutur Jeffry dengan lembut. Dia adalah anak yang telah menyatukan kedua orangtuanya. Dia adalah obat yang menyembuhkan kegilaan anaknya. Nila memang sangat berharga dihidup Jeffry namun bukan berarti Sakra-adik Nila tidak berarti. Opa Jeffry menyayangi mereka berdua.

"Kapan Opa dateng? Kok aku gak tahu sih?"

"Baru saja. Sekarang, Kamu mandi ya? Opa tunggu kamu di bawah. Kita makan siang bersama. Kamu ngga rindu Oma? Dia ada di bawah memarahi Sakra ehehe."

"Sakra? Kenapa?"

"Aishhh, adik kamu itu sangat angkuh, persis seperti ayah kamu dulu yang sok kecakepan ehehe! Sudahlah, kamu cepat mandi. Opa tunggu kamu di bawah, gak pakek lama!"

Nila mengangguk, mengacungkan jari jempolnya. Setidaknya kedatangan Opa-Omanya mampu meredakan kesedihannya sejenak. Tapi haruskah Nila berpikir kenapa Opa-Omanya tiba-tiba datang berkunjung ke indonesia secara tiba-tiba?

*****

"Aaa cucu Oma udah segede ini dan sangat cantik sekali ya Tuhan, ngidam apa dulu kamu Nis, Masyaallah!"

QueeNila (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang