68. Dihentikan

557 75 6
                                    

Hehehe hallo. Udah berapa tahun anjir cerita ini gak selesai 🙏🏻😭😭😭😭😭😭

Lanjut lagi lah, yang lupa baca dari awal lagi ya 🥲🙏🏻

*****

Selepas menemukan jaket yang di duga kuat milik Nila, membuat Haris tak sadarkan diri. Ia sudah mendapatkan pertolongan dengan cepat dan tak lama kemudian ia tersadar. Ia masih berada di kapal yang sudah dipenuhi dengan barang-barang temuan.

Pencarian kali ini di hentikan untuk dilanjutkan di hari berikutnya. Mengingat langit sudah gelap dan ombak mulai meninggi lagi.

Ternyata, sudah banyak korban yang ditemukan sejumlah 60-an korban yang akan diidentifikasi di rumah sakit terdekat. Haris sudah memberikan ciri-ciri mengenai Nila beserta foto. Namun dari tim belum sama sekali menemukan ciri-ciri wanita yang dimaksud oleh Haris. Haris harus menunggu karena proses identifiksi masih membutuhkan waktu. Siapa tahu salah satu korban yang ditemukan itu Nila.

Baiklah Haris mengerti. Kapal sudah menepi, Haris turun perlahan masih dengan menenteng jaket yang pink Nila. Iya itu jaket Nila, Haris yakin.

"Adakah lagi barang-barang yang ditemukan berwarna pink?"tanya Haris.

Jawabannya adalah ada. Barang berwarna pink sudah dikumpulkan menjadi satu. Mereka tidak tahu barang siapa tapi apapun yang berwarna pink akan mereka kumpulkan. Seistimewa itu Haris, mau bagaimana lagi? Siapa yang tidak mengenal Haris? Mereka turut prihatin.

Haris menunggu untuk semua barang diturunkan. Ia juga menerima pemberian nasi kotak lalu ia menyatapnya sebentar. Itupun karena dipaksa oleh bapak-bapak yang menjaganya sedari tadi. Haris akan membayar mahal atas jasa bapak itu nanti, meskipun tanpa diminta.

Waktu demi waktu berlalu, barang-barang sudah dikumpulkan. Haris mulai berjalan mendekati semua barang itu. Ia mulai membuka satu persatu barang yang berwarna pink. Memilihnya. Mulai dari tas, kaos, koper yang sudah retak dan rusak, sepatu, dan lainnya. Bahkan ada yang sudah hancur tak berbentuk.

Dengan izin, Haris mencoba membuka koper yang sudah retak. Ia melihat isinya tapi itu bukanlah barang Nila. Ada tas punggung lucu bernuansa rainbow menyita perhatian Haris, lelaki itu mengambilnya.

Dibukanya perlahan, terdapat buku kecil didalamnya. Haris mengambil sebuah buku berukuran kecil itu yang sudah basah dan hampir robek. Dengan berat hati, dan hembusan nafas yang panjang, lelaki itu mencoba memberanikan diri untuk membukanya. Entah mengapa, jantungnya berdetak lebih cepat dari sebelumnya. Pertama kali, ia dapat melihat gambar love dan inisial huruf 'H'. Ia membalik lembarnya lagi tapi tulisan itu tidak bisa terbaca karena sudah luntur.

Apa tas dan buku ini milik Nila? Pikirnya.

Lembarnya lagi ia balik, ada satu kata yaitu 'ayah'. Sialnya lain tulisan itu tak bisa terbaca.

Haris terus membolak-balikkan lembarannya. Sampai pada akhirnya gerakan jemarinya terhenti di lembar terakhir. Ia menemukan sebuah kalimat, 'Aku mencintai Haris sampai kapan pun!'

Haris tersenyum namun air matanya menetes kembali. Ia mendongak menatap langit yang gelap seperti akan turun hujan deras. "Ini milik kamu, Nila. Vie yakin ini punya kamu.."

Haris memeluk tas beserta buku yang masih ia pegang itu. Ia menyerah dengan semuanya, yang ia pikir masih ada harapan untuk menemukan Nila dalam kondisi baik-baik saja nyatanya tidak. Apa yang harus Haris katakan kepada keluarga Cakra nanti?

"Baiklah Nila, jika ini memang kamu, bisa kembali? Setidaknya Vie bisa menemukanmu utuh atau tidaknya ka-kamu, Vie mohon. Hiks!"

Ya Tuhan...

QueeNila (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang