52. Masa Lalu Ayah

2.4K 278 44
                                    

Hallo, selamat datang dan membaca kembali setelah sekian lama.

Part ini akan menjadi part terpanjang dari biasanya. (4.500+ kata)

Terima kasih untuk yang udah mau nunggu QueeNila update ya 🙏

Maaf untuk update yang begitu lama 🙏🙏🙏

******

Sabtu, 00.00

Ceklek, krieekkk...

Cakra mendorong pelan pintu kamar Nila yang keset karena belum pernah di beri pelumas sama sekali. Dibawanya sebuah kuetart berbentuk ekor cicak melengkung berwarna coklat dengan sedikit sentuhan bulu-bulu ayam sukses membuat kuetart unik itu sedap untuk dipandang saja tanpa dicicipi. Karena kalau dicicipi maka bisa jadi segera ucapakan selamat tinggal pada dunia.

"Happy birthday, Happy birthday, Happy birthday, QueeNila, asek-asek, Joss!"Cakra bernyanyi dengan sangat keras karena rasa gembiranya dan sedikit goyangan gergaji karena bisa ada lagi di saat ulang tahun anak kesayangannya ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Happy birthday, Happy birthday, Happy birthday, QueeNila, asek-asek, Joss!"Cakra bernyanyi dengan sangat keras karena rasa gembiranya dan sedikit goyangan gergaji karena bisa ada lagi di saat ulang tahun anak kesayangannya ini. "Happy birthday---aw, apa sih Nis? Main cubit mulu, kesel tau ah!"

Nisa mengerang sebal, ia menarik telinga Cakra dan menggerakkannya supaya wajah suaminya itu mengarah pada kasur berantakan yang sudah kosong. "Lihat, percuma kamu nyanyi tapi Nila gak ada!"

Cakra yang sudah tersadar langsung berteriak terkejut hingga bibirnya membentuk huruf 'Z'. Ia histeris mencari keberadaan Nila setelah kuetart yang ia pegang diletakkan di atas kasur. Ia mencari di seluruh isi kamar termasuk lubang Wc sekalipun namun tak menemukan keberadaannya.

Yang Cakra takutkan adalah, sosok mahluk halus telah menculik anak kesayangannya. Mata Cakra sudah memerah seperti ingin menangis, dirinya menghampiri Nisa dengan tubuh yang melemas dan berkeringat. "Nilaku gak ada, Nis. Hiks..hiks.."

Nisa jengah, rasanya ingin sekali ia mencangkok kedua mata Cakra supaya tak lebay seperti itu. Nisa yakin pasti Nila tengah bersembunyi seperti tahun-tahun biasanya. Anaknya itu selalu membuat gaduh terlebih dahulu menjelang detik-detik diberinya surprise oleh mereka.

"Ayah, Bunda, aku disini!"teriak Nila dengan kencang, bersamaan dengan suara tawa yang menggelegar seperti suara anak kuntil.

Sontak mereka berdua mencari sumber suara itu, matanya berkeliaran kemana-mana, dan alangkah terkejutnya mereka melihat tingkah Nila. Melihat dimana anak itu bersembunyi sampai-sampai mencarinya di lobang persembunyian anak semut pun tidak di temukan.

 Melihat dimana anak itu bersembunyi sampai-sampai mencarinya di lobang persembunyian anak semut pun tidak di temukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
QueeNila (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang