Hai? Udah lama ya?
Selamat datang dan membaca kembali para pembaca setia QueeNila.
Jangan lupa dukungannya ya, dengan spam like dan vote 🤗
Happy reading!
Salam dari Haris yang mulai menunjukkan perut kotak-kotaknya 💔
*****
"Nila, Bunda masuk ya?"izin Nisa, tanpa mendapatkan jawaban apapun dari arah kamar, istri dari Cakra Zeruon itu mencoba masuk untuk melihat keadaan anaknya, Nila.
Dari ekor matanya saja Nila melirik sang Bunda, ia begitu malas menjawab jika sikapnya tadi di meja makan akan dipertanyakan oleh Nisa. Apa yang dia lakukan itu hanyalah spontan, mana mungkin ia bisa diam saja ketika kekasihnya di jodohkan dengan wanita lain di depannya? Sebenarnya mereka tidak salah, hanya hubungan ini saja yang tidak di ketahui oleh mereka.
"Boleh disimpan dulu ponselnya? Bunda mau bicara sama kamu."
Nila mendengus tak suka, bukannya menyimpan seperti perintah Nisa justru anak itu semakin memperbesar volume di ponselnya. Ia terus saja tak mau peduli, mau di ceramahi pun juga tak takut. Hari ini Nila mencoba untuk tak acuh. Belum juga ia puas memainkan ponselnya tiba-tiba saja ponsel itu sudah tak lagi berada di genggamannya, karena Cakra datang langsung merampasnya. Bahkan meletakkan di nakas begitu kasar hingga terdengar suara seperti gebrakan yang membuat kedua wanita itu terkejut.
Mungkinkah Cakra marah? Tentu saja, ia sempat mengintip dan rasa tak suka melihat Nisa yang diabaikan begitu saja oleh anak sulungnya itu. Bagi Cakra perbuatan Nila sungguh tak sopan kepada orang tua. "Biar aku yang bicara sama Nila, kamu sana bikin susu untuk Sakra."titah Cakra yang dibalas anggukan oleh Nisa.
Setelah memastikan jika hanya Cakra dan Nila yang berada di kamar itu, barulah Cakra mulai mendudukkan dirinya di samping Nila. Tatapannya tak pernah terlepas memandangi wajah cantik itu, perpaduan antara dirinya dan Nisa tapi sedikit dominan pada wajahnya. "Jangan nangis, ayah gak marah sama kamu, lain kali jangan begitu sama Bunda, gak sopan."tuturnya dengan lembut sembari mengusap sudut kelopak Nila.
Nila itu anak yang tak bisa dikasari, bahkan sekeras apapun dia tetap saja harus ditangani dengan penuh kelembutan dan pengertian dan itu hanya Cakra yang bisa mengendalikannya. Nisa pun sebenarnya bisa hanya saja Cakra akan lebih di dengar oleh Nila karena mereka yang begitu dekat tak hanya sekedar seorang ayah dan anak tapi juga bisa seperti teman, pendengar yang baik, maka dari itu Nila lebih senang mendengarkan Cakra.
"Maaf yah,"
Cakra mengangguk saja sembari tangannya yang terangkat untuk mengelus rambut Nila. "Boleh ayah tanya, apa yang membuat sikapmu berubah terhadap tante Dilla?"
KAMU SEDANG MEMBACA
QueeNila (End)
RomanceTIDAK PLAGIAT DAN JANGAN PLAGIAT!!! "Cinta itu lucu ya bisa berlabuh kemana aja tanpa kita dugong."-Nila Diam-diam menjalin hubungan dengan teman ayahnya namun kemudian dipertemukan dengan anak dari mantan masa lalu sang ayah. Apakah Nila akan olen...