AGILIA PART 14

8.7K 469 3
                                    

Agil berjalan menuju kamarnya setelah pulang dari basecamp. Kalau kalian bertanya siapa yg membukakan Agil pintu rumah, jawabannya Agil sendiri. Karena, Agil juga dikasih orang tuanya kunci rumah cadangan.

Memasuki kamarnya dan mendapati ternyata istrinya itu sudah terlelap tidur. Yg menjadi perhatian Agil sekarang adalah kotak hitam miliknya yg ia simpan diatas rak buku sekarang sudah berada diatas meja belajarnya.

"Lia yg ambil?" Tanya Agil pada dirinya sendiri. Mengedikkan bahunya dan pergi kekamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Setelah membersihkan dirinya, Agil ikut berbaring disamping Lia dan memandang lekat wajah cantik dan imut milik istrinya itu.

"Eeh, Ka Agil udah datang?" Ucap Lia yg tiba-tiba terbangun membuat tangan Agil yg semula ingin membelai wajah Lia tertahan diudara.

"I..iya gue udah datang. Mau pulang sekarang atau nginap aja?" Agil menurunkan tangannya yg diudara berpindah disisi pinggang Lia.

Lia yg mendapat perlakuan seperti itu sontak merasa pasokan udara yg dihirupnya tiba-tiba menipis dan jangan lupakan jantungnya yg kembali tidak bekerja seperti biasa.

"Nginap aja Ka, Lia udah ngantuk banget" Jawab Lia dengan muka menahan malu karena tangan Agil yg tidak bergerak dari posisi memeluk pinggangnya.

"Yaudah kalo udah ngantuk lanjutin aja tidurnya"
Sambung Agil lagi sambil mempererat pelukannya.

Lia menahan nafasnya setengah mati berharap Agil tidak mendengar bunyi jantungnya yg sangat kencang itu.

"Iy..iya Lia tidur" Lia berucap dengan nada sedikit canggung dan bergetar. Menutup matanya dengan erat berharap agar dia cepat tertidur.

Agil tidak membalas lagi hanya membuka matanya dan melepaskan pelukannya pada Lia karena merasa Lia menahan nafasnya. Tidak lucu kan, kalo misalnya Lia mati secara mendadak karena dipeluk dirinya? Oh sungguh Agil belum siap menjadi duda muda😁.

"Lo nahan nafas? Nih gue lepas yah, supaya lo lebih bebas tidurnya. Good night my wife" ucap Agil sambil memberanikan diri untuk mencium kening Lia cukup lama.

Lia yg sudah bernafas dengan normal karena Agil sudah melepaskan pelukannya itupun terkejut bukan main dengan perilaku Agil selanjutnya.
Muka Lia sudah memerah menahan malu.

'Ya Allah, kenapa ini? Kenapa begini? Astaghfirullah Ka Agil, bisa-bisa gue terdeteksi riwayat penyakit jantung kalo dikasih begini tiap hari'

"Tidur gih, jangan nahan nafas lagi" Ucap Agil sebelum membalikkan badannya membelakangi Lia.

Lia tersenyum hangat mendapat perilaku seperti tadi dari Agil. Mengikuti jejak Agil, Lia juga beralih membelakangi Agil dan jadilah mereka tidur dengan saling membelakangi.

Tidak taukah Lia kalau sekarang Agil juga mati-matian menahan senyumnya? Agil juga merasakan apa yg Lia rasakan. Menahan nafas dan jantung yg bekerja tidak semestinya saat melakukan perlakuan seperti tadi pada istrinya.
----

"Eh pagi sayang, udah bangun?" Sambut Lina pada anak mantunya itu.

"Pagi Bundaa" balas Lia sambil ikut membantu Lina memindahkan masakan dari dekat kompor ke meja makan.

"Agil udah bangun?" Tanya Bunda.

"Udah Bunda lagi mandi itu" jawab Lia.

"Ayah mana bunda?" Kini, giliran Lia yg bertanya.

"Dikamar lagi siap-siap kekantor" jawab Bunda.

Mendengar jawaban bunda, membuat Lia teringat perihal sekolahnya dengan Agil.

AGILIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang