AGILIA PART 48

3K 229 13
                                    

Malam penutupan pun tiba, semua orang yg ada diperkemahan tersebut kini duduk melingkar mengelilingi api unggun yg dibuat cukup besar untuk menerangi malam yg gelap dipertengahan hutan yg mereka tempati sekarang.

"Oke, Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh. Selamat malam dan salam damai untuk semuanya. Malam ini, adalah malam terakhir atau malam penutupan untuk acara damai antar pergeng-motoran. Sekitar hampir dua hari bersama dan berkumpul disini, saling bercerita, mengenal, dan bermain bersama, semoga setelah ini tali silaturrahmi kita akan tetap selalu terjalin dan tidak akan pernah terputus. Dan untuk acara selanjutnya, mari kita dengarkan kalimat-kalimat ucapan perpisahan dan penutupan acara oleh bapak Agil Anggara Aditya. Kepada bapak dipersilahkan"

Bima tersenyum manis pada Agil yg tengah berjalan menuju kearahnya dengan tatapan kesal.

Setelah memastikan Agil sudah berdiri tegak didepan semua orang, barulah Bima beranjak menuju tempat teman-temannya berkumpul membiarkan Agil berdiri sendiri dipinggir kobaran api yg tingginya hampir menyamai tinggi Agil.

Agil menatap semua wajah orang-orang yg duduk melingkarinya dengan tatapan hangat lalu menghembuskan nafasnya dan kemudian mulai mengeluarkan suaranya.

"Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh, selamat malam dan salam damai untuk semuanya yg ada disini. Gue sebagai pembuat acara mengucapkan sangat-sangat berterima kasih sama kalian semua yg menyempatkan waktunya untuk datang dan berkumpul ditempat ini. Acara ini gue buat karena ingin sekali berdamai dan menjalin tali silaturrahmi untuk kita semua anak geng motor apalagi yg sering adu fisik, balapan motor, dan lainnya yg berlandaskan permusuhan antar-geng"

"Gue berharap setelah acara perdamaian ini selesai, kita sesama anak geng motor tidak lagi saling bermusuhan dan membenci satu sama lain. Dan, sudah seharusnya bukan, kalau kita sesama anak geng motor nggak boleh bermusuhan karena kita masih melewati jalan dan aspal yg sama juga masih dibawah naungan matahari yg sama dan masih ada juga dibumi yg sama. Jadi, buat apa kita bermusuhan kan? Kalau misalnya emang benci atau nggak suka sama geng motor lain, janganlah saling bersaing untuk jadi raja jalanan tapi bersainglah agar bisa menjadi geng motor yg baik dimata masyarakat dan terutama dimata Allah"

"Tapi yg lebih baiknya lagi, kalau kita semua kurang-kurangilah yah atau nggak usah lagi buat masalah atau keributan dijalanan"

"Yah, itumah namanya bukan anak geng motor kalau nggak buat rusuh" teriak salah satu anak geng motor Lorvane merasa tak terima dengan perkataan Agil.

Agil terkekeh mendengar itu, karena dia tau pasti banyak yg tidak suka dengan ucapannya itu. "Kelas berapa?" Tanya Agil pada cowok yg berteriak tadi.

"Dia kelas 10 SMA" jawab Sean yg duduk tepat didepan Agil. Agil menganggukkan kepalanya dan tersenyum lalu melanjutkan ucapannya.

"Gue juga umur segitu masih masa-masanya tuh suka buat keributan dan masalah dijalanan, tapi lo bakal mengerti nanti kalo lo udah sedikit beranjak dewasa. Salam damai!" Balas Agil dan kemudian menepuk dada kirinya sambil tersenyum pada cowok yg meneriakinya tadi.

Cowok tersebut membalas senyuman itu dan melakukan gerakan yg sama pula dengan sang ketua Black Panther.

"Dan untuk kalian semua yg pernah ataupun yg nggak pernah, tapi khususnya yg pernah ada masalah sama gue dan anak-anak lain, gue ucapin maaf dan makasih. Maaf karena mungkin gue pernah bersikap nggak baik sama kalian, maaf karena gue sama teman-teman mungkin juga pernah kalahin kalian entah itu tentang adu fisik atau balapan motor dan lainnya. Dan makasih juga karena telah menjadi salah satu warna dan pengalaman baru dan berharga dalam hidup gue"

"Kalau nggak ada kalian semua, mungkin nggak ada cerita nanti sama anak cucu gue kalo gue dulu pernah jadi ketua geng motor bahkan pernah keluar masuk penjara"

AGILIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang