AGILIA PART 35

4.1K 266 21
                                    

Agil dan Lia kini sedang berada di atas motor selepas tadi berkumpul dengan anak-anak Black Panther. Sebenarnya, Agil ingin memakai mobil tapi karena Lia yg bersikeras naik motor karena ingin menghirup udara malam akhirnya mengharuskan mereka menggunakan motor milik Agil.

"Beneran nggak dingin?" Tanya Agil sedikit berteriak agar Lia bisa mendengarnya.

Lia menghela nafasnya kala mendengar pertanyaan dari Agil yg sudah belasan kali diucapkannya.

"Nggak, Lia nggak rasa dingin karena udah peluk Ka Agil" jawab Lia sambil mengeratkan pelukannya diperut Agil.

Agil terkekeh dan kemudian mengusap tangan Lia yg melingkar diperutnya menggunakan tangan kiri dan tangan kanannya yg tetap memegang stir motor.

Agil mengumpat kesal saat melihat kearah kaca spion dan menemukan ada sekitar empat motor anak geng Lorvane mengikutinya.

"Pegangan yg erat yah" ujarnya pada Lia dan kemudian melajukan motornya menghindari kejaran anak-anak Lorvane.

"Ih Ka Agil jangan ngebut, Lia takut" teriak Lia sambil mengeratkan pelukannya.

"Ada yg ngikutin kita" balas Agil membuat Lia membulatkan matanya.

"Allahuakbar, banyak banget" ucap Lia setelah menoleh kebelakang.

"Aww" ucap Lia saat kepalanya terbentur pada helm milik Agil karena Agil yg tiba-tiba saja mengerem motornya secara mendadak.

Lia menganga lebar saat melihat sudah ada empat motor yg menghadang mereka didepan.

"Astaghfirullah, perasaan tadi masih dibelakang" ujarnya masih tak menyangka.

"Mereka kayanya lewat jalan pintas" jawab Agil menghembuskan nafasnya kasar.

Agil membuka helmnya dan menyugar rambutnya kebelakang. "Ada perlu apalagi sama gue?" Tanyanya dengan posisi masih diatas motor.

"Urusan kita belum selesai" jawab Sean turun dari motornya.

"Udahlah Sean, kita tuh sesama anggota geng motor nggak baik kalau musuhan kaya gini. Kita masih dibawah matahari yg sama, masih lewat aspal yg sama, seharusnya kita saling merangkul menciptakan kedamaian" balas Agil dengan tangan terus mengusap lembut tangan Lia yg sudah berkeringat dingin.

"Yaudah, turun sekarang. Kalau gue kalah malam ini sama lo berarti kita damai. Tapi, kalo lo kalah, lo harus siap gabung sama geng gue dengan persyaratan yg udah gue buat" tantang Sean mengangkat dagu angkuh.

Agil turun dari motornya diikuti Lia yg daritadi tidak melepaskan genggamannya pada lengan Agil.

"Tapi satu lawan satu, masa main keroyokan" jawab Agil mulai tertarik dengan tantangan Sean.

"Oke, gue terima. Gimana?" Balas Sean.

"Gue juga terima" sambung Agil.

Agil berbalik dan memegang kedua pundak Lia. "Percaya sama aku" ucapnya menatap yakin kedua bola mata Lia.

Lia mengangguk yakin sambil tersenyum manis. "Iya, aku yakin kamu pasti bisa. Kamu juga nggak usah khawatir sama aku, kamu fokus aja. Kalau teman-temannya gangguin aku, nggak usah terpengaruh. Tenang aja, aku biar gini-gini udah sabuk kuning"

Agil terkekeh dan menepuk pelan puncak kepala istrinya. "Doain aku. Kalau misalnya mereka udah main keroyokan kamu tinggal telpon aja Dika atau siapa dihandphone aku ini" ucap Agil lagi sambil memberikan handphonenya pada Lia.

Lia menerimanya dengan cepat dan menyuruh Agil untuk bersiap-siap melawan Sean.

'Hm.. seperti melawan siapa aja yah kawan😁. Padahal mah hanya berantem biasa. Tapi, ini mempertaruhkan harga diri Agil loh. Jadi doa'in aja semoga Agil bisa menang. Aamiin'
----

"Gue tunggu pas kelulusan nanti bareng anak buah lo"

Agil menepuk bahu Sean dan tersenyum miring dan kemudian melambaikan tangannya pada Sean dan ketiga temannya yg mulai melajukan motor mereka meninggalkannya dan Lia.

"Horeeee, Ka Agil menang" teriak Lia senang dan kemudian berlari masuk kedalam pelukan Agil.

"Tau nggak? Lia tadi takut banget kalau sampe Ka Agil kenapa-kenapa" ucapnya mendongak menatap wajah Agil.

"Nih, jantung aku sampe getar-getar membahana kegini" sambung Lia lagi melepaskan pelukannya dan memegang jantungnya.

Agil tertawa dan mencubit gemas kedua pipi istrinya itu. "Istrinya Agil kenapa gemesin banget sih" ucapnya.

"Iya dong" jawab Lia sambil tertawa.

"Yaudah yuk pulang, aku mau obatin muka kamu yg udah biru-biru gitu. Pasti sakit kan?"

"Nggak sakit kok kalau kamu kasih ciuman" balas Agil sambil menyeimbangkan tinggi badannya dengan Lia dan menunjuk-nunjuk pipi kanannya minta dicium.

Lia mengulum senyumnya namun tak ayal memberikan kecupan singkat bukan hanya pada pipi kanan Agil tapi Lia memberikan bonus juga pada pipi kiri Agil😁.

Agil membeku ditempat tidak menyangka bahwa istrinya itu sudah berani melakukannya didepan umum seperti ini.

"Ayo pulang" ajak Lia menarik tangan Agil menuju tempat parkir motor mereka. Sedangkan Agil hanya pasrah saja saat Lia menarik tangannya sambil terkekeh geli mengingat kejadian barusan.

"Udah ah Ka. Nggak usah senyum-senyum kegitu, nanti diabetes aku liatnya" ujar Lia setelah mereka sampai dimotor mereka tetapi Agil belum juga sepenuhnya sadar.

'Cup'

Agil naik diatas motor dan memakai helmnya kemudian menyalakan mesin motornya tanpa merasa bersalah apapun karena sudah membuat Lia hampir kehilangan stok oksigennya sehabis Agil mencium singkat bibirnya.

"Kamu udah mau tinggal disitu? Nggak mau pulang?" Tanya Agil pada Lia yg masih diam mematung dipinggir motor.

"Eh?" Jawab Lia tersadar dan segera naik dan memeluk Agil dengan sedikit canggung.

"Alhamdulillah Ya Allah Ya Robbi, akhirnya doa gue terijabah juga. First kiss gue diambil sama suami gue" ucap Lia senang dalam hati.

___________

(Makasih 21k pembacanya🥰)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Makasih 21k pembacanya🥰)

Jangan lupa vote dan komen🥰.
See you :)
Bwabway👋👋.












AGILIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang