AGILIA PART 29

4.8K 275 2
                                    

Lia berlari dikoridor rumah sakit sambil sesekali menyeka air matanya yg terus menerus keluar tanpa henti.

Mendapat kabar tiba-tiba dari Aldi membuatnya panik bukan main. Setelah menerima alamat rumah sakit yg merawat Agil, Lia segera pergi dengan menggunakan taksi.

Dan sampailah disini, didepan pintu ruangan dimana Agil dirawat didalam. Lia menarik nafas panjang sebelum membuka pintu tersebut.

"Ka Agiiil" teriak Lia langsung berhambur kedalam pelukan Agil yg sedang duduk berselonjoran kaki diatas brankar rumah sakit.

"Awws" ringis Agil ketika Lia memeluknya.

"Kenapa? Mana yg sakit? Lia terlalu kencang yah meluknya?" Tanya Lia panik.

Agil terkekeh dan menarik Lia lagi kedalam dekapannya. "Nggak apa-apa kok, hanya tadi sakit aja dibagian rusuk aku" jawab Agil menenangkan Lia yg sudah kembali menangis dalam pelukannya.

Semua teman-temannya yg memang berada dalam ruangan Agil pun hanya terdiam dan saling memandang satu-persatu.

"Ehem, mohon maaf yah kita mau izin keluar dulu kalau lo perlu sesuatu tinggal teriak aja" pamit Bima sambil berdiri dan berjalan keluar ruangan diikuti Dika,Aldi,Dan Alfin.

"Maafin Lia" ujar Lia disela-sela tangisnya.

"Kamu nggak punya salah, kenapa minta maaf hm?" Jawab Agil lembut sambil terus mengusap punggung Lia lembut.

Lia melepas pelukannya dan mendongak menatap Agil yg lebih tinggi darinya.

"Maaf udah cuekin Ka Agil" katanya membuat Agil terkekeh gemas dan langsung mencium keningnya lama.

"Sini duduk" perintah Agil pada Lia. Lia langsung menurut dan naik duduk disebelah Agil.

"Kenapa bisa sampe kecelakaan?" Tanya Lia sambil menggenggam tangan Agil erat.

"Aku nggak apa-apa kok" jawab Agil keluar dari pertanyaan maut Lia.

"Nggak apa-apa gimana coba? Itu lukanya banyak banget. Pasti rusuknya luka juga kan? Buktinya tadi pas meluk kamu teriak kesakitan" ucap Lia yg kemudian kembali menitikkan air matanya.

"Nggak apa-apa sayang, besok juga palingan udah sembuh insyaAllah" jawab Agil mengusap bulir-bulir air mata Lia yg tidak mau berhenti keluar.

"Tapi tetap sakit juga kan?" Sambung Lia dengan sedikit tersendat-sendat karena sedang menangis.

"Ya ampun Li, udah yah. Kan aku juga yg rasain" ucap Agil kembali menarik Lia kedalam pelukannya karena tak tega melihat Lia yg terus menangis apalagi karena dirinya.

"Ta-pi aku ng-gak t-ega. Pasti sa-kit ba-nget" ujar Lia dalam dekapan suaminya.

"Nggak sakit kok, tuh aku nggak rasa sakit lagi sekarang. Udah yah, nggak usah nangis lagi. Kalau kamu nangis, aku jadi sakit. Okey?"

Lia mengangguk patuh dan mencoba menghentikan tangisnya. Walaupun masih ada air matanya yg turun, tapi setidaknya tidak sebanyak tadi.

"Hey, aku nggak apa-apa. Kasian istrinya Agil jadi bengkak gini matanya. Cup cup cup, sini peluk lagi" ucap Agil dengan kalimat andalannya yg mampu membuat Lia setengah kesal tapi tak urung masuk lagi kedalam pelukan Agil.

AGILIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang