AGILIA PART 17

7.4K 391 3
                                    

Sampai didepan rumahnya, Agil langsung memasukkan motornya kedalam garasi dan berlari kedalam rumah mencari istrinya.

"Liaaa"

"Liaaa, lo denger gue kan?"

"Liaa, lo dimana?"

Agil berteriak sambil mencari keberadaan Lia menggunakan senter ponselnya. Keadaan yg masih gelap, membuat Agil susah menemukan keberadaan Lia.

Agil memutuskan ke atas, kedalam kamarnya saat tidak menemukan Lia dilantai bawah.

Saat Agil membuka pintu kamarnya, ia dikagetkan dengan Lia yg langsung berhambur kedalam pelukannya.

"Ka Agiil, Lia takut"

Agil bernafas lega karena mendapatkan Lia tidak apa-apa. Dia membalas pelukan Lia, menepuk-nepuk punggung Lia pelan guna menenangkannya.

Lia sekarang masih menggunakan mukenah sholat, sehabis sholat magrib tadi Lia berniat untuk membaca Al-Qur'an dulu tapi karena lampu yg tiba-tiba padam membuat Lia ketakutan minta ampun.

"Syuuut, gue udah disini. Udah yah nggak usah takut, kan abis sholat ngadep Allah nggak perlu takut lagi oke?" Ucap Agil menenangkan Lia.

Lia mengangguk dan melepaskan pelukannya perlahan. "Ka Agil lama banget" ucapnya kesal.

"Iya iya, maaf yah" ucap Agil lembut sambil memegang lembut pipi istrinya.

"Ka Agil abis ngapain sama anak-anak Black Panther?" Tanya Lia melawan rasa canggungnya karena perlakuan Agil padanya.

Belum sempat Agil menjawab, lampu yg padam seketika hidup menerangi membuat pertanyaan Lia terjawab sudah saat melihat luka lebam diwajah suaminya itu.

"Astaghfirullah, ini kenapa?" Teriak Lia panik.

"Nggak apa-apa kok, tenang aja" jawab Agil sambil sedikit menjauh karena melihat Lia yg hendak menyentuh lukanya.

"Kalo nggak apa-apa kenapa ngejauh kegitu? Sini dekatan, Lia mau liat lukanya"

Agil menurut dan mendekat kearah Lia. "Ka Agil abis berantem atau jatuh dari motor?" Tanya Lia masih memerhatikan luka diwajah tampan Agil tersebut.

"Berantem sama anak- anak Lorvane, yg malam itu ngeroyok gue tapi dibantuin sama lo" jawab Agil menunduk.

Lia menganggukkan kepalanya paham dan berdiri meninggalkan Agil. "Mau kemana?" Agil menahan pergelangan tangan istrinya sebelum Lia benar-benar berjalan.

"Ambil P3K, mau ngobatin Ka Agil" jawab Lia. Agil melepaskan tangan Lia dan membiarkan istrinya itu pergi untuk mengambilkan obat untuknya.

Lia kembali dengan kotak P3K ditangannya, duduk didepan Agil yg duduk diatas kasur dan mulai mengobati satu-satu luka yg ada diwajah suaminya itu.

Agil hanya diam sesekali meringis menahan pedih. Sepertinya ada yg salah dengannya, tadi saat mengambil wudhu dia tidak merasakan apa-apa waktu air mengenai lukanya, kenapa sekarang rasanya menjadi perih dan sedikit ngilu?

"Hanya ini kan lukanya?" Tanya Lia sambil membereskan obat-obatan yg ia keluarkan dari kotak P3K.

Agil mengangguk sebagai jawaban. "Masih sakit nggak?" Tanya Lia lagi setelah selesai mengemasi obat-obatan tadi.

"Masih, kayanya kelupaan satu lagi deh obatnya" jawab Agil sambil tersenyum penuh arti. Lia memicingkan matanya curiga saat melihat senyuman itu. "Kelupaan apa?"

Agil menunjuk pipinya dengan jari telunjuk sambil menaik turunkan alisnya. Lia yg masih tidak paham apa maksud dari Agil itupun hanya mengerutkan keningnya bingung.

AGILIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang