AGILIA PART 55

3.4K 198 7
                                    

"Ka Agil cepetaaaan, ini udah jam tujuh lewat loh" Lia berujar dengan suara yg cukup kencang sambil memakai sepatu sekolahnya.

Agil hanya membalasnya dengan kekehan ringan dan melanjutkan kegiatannya yg sedang menyatukan kancing baju sekolahnya itu.

"Ini nih balasannya kalo abis subuh tidur lagi. Jadi telat gini kan bangunnya, kita belum sarapan pagi lagi" lanjut Lia lagi masih dengan omelannya.

"Kita tuh sekarang diapartemen, bukan dirumah yg dekat sama sekolah. Ini jauh loh dari sekolah. Ka Agil yakin bisa sam-"

"Udah yah marah-marahnya. Ini masih pagi loh, nggak bagus" jawab Agil dengan lembut ditelinga istrinya.

Sebenarnya, bukan jawaban itu yg membuat Lia terdiam seperti patung sekarang. Tapi, masalah posisi Agil yg sedang memeluknya dari belakang yg membuatnya mati kutu sekarang.

"Lagian juga, nantikan nggak masuk pelajaran" sambung Agil dengan kemudian melepaskan pelukannya pada Lia dan mulai memasangkan sepatu sekolah pada kedua kakinya.

"Oh ya?" Tanya Lia kaget.

Agil mengangguk. "Kan hari ini hari pengumuman kelulusan kelas XII, sayaaang" balas Agil membuat Lia membulatkan mulutnya.

"Kok aku nggak tau?"

"Kan semalam udah aku kasih tau, Li"

"Oh iya, Lia lupa" balasnya dengan cengiran.

"Yaudah ayok! Katanya nggak mau telat" ajak Agil.

"Ayok!" Jawab Lia semangat.

"Eh? Tunggu!"

Agil menghentikan langkahnya seketika saat mendengar perintah Lia. "Kenapa?"

"Kok dasinya nggak dipake?" Tanya Lia melihat dasi Agil yg hanya digenggam olehnya.

Agil hanya bisa melihat dasinya yg berada dalam genggaman tanpa ada niat menjawab pertanyaan Lia.

"Sini!"

Lia mengikatkan dasi sekolah SMA Bumi Bakti tersebut ke kerah baju Agil dengan telaten.

Agil memerhatikan semua perilaku Lia sambil mengulum senyumnya.

'Tuhkan? Untung Lianya peka tadi kalo aku nggak pake dasi. Makasih ya Allah'

"Selesai" ucap Lia senang dan kemudian merapikan kerah baju Agil yg sedikit berantakan. "Nah, kalo gini kan jadi makin ganteng suaminya Lia"

Agil tidak bisa menahan senyumnya lagi sekarang. Ia tersenyum lalu kemudian memberi kecupan singkat dikening istrinya.

"Makasih" jawabnya tulus.

"Ayok! Udah nggak sabar ini mau dengar pengumumannya"

Agil tertawa kecil saat Lia menarik tangannya untuk segera keluar dari apartemennya itu.

"Yang mau lulus siapa, yg nggak sabar siapa" balas Agil ditengah perjalanan menuju tempat parkir mobil.
----

Agil dan Lia sampai disekolah hampir jam delapan dengan Agil yg tadi dipaksa mengebut oleh Lia.

Untung saja sekolah sedang tidak ada jam masuk dan membiarkan siswanya untuk berlaku bebas hari ini selama masih dalam batas yg wajar.

"Alhamdulillah, aku pikir tadi udah nggak sampe sekolah" ujar Lia bernafas lega.

"Heh, astaghfirullah Li. Jangan ngomong yg aneh-aneh" jawab Agil yg dibalas cengiran dari Lia.

"Mumpung belum waktu pengumuman, kita sarapan dulu ayok kekantin" ajak Agil dengan posisi mereka berdua yg masih berada dalam mobil.

AGILIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang