"Aaaaah, bundaaa Lia takuut!" Teriak Lia di dalam selimut.
Lina menggelengkan kepalanya melihat kelakuan anak mantunya tersebut.
"Sayaaang, disuntik itu nggak sakit kok. Iya kan dok?" Tanya Lina pada dokter cewek langganannya tersebut.
"Iya dek, nggak sakit kok. Hanya kaya digigit semut aja" jawab Dokter tersebut mencoba membujuk Lia yg masih diam dalam selimut.
"Nggak mauuu. Dulu juga waktu disuntik dokternya bilang kaya hanya digigit semut. Tapi, nyatanya kaya digigit kucing" balas Lia dalam selimut.
Lina dan dokter yg umurnya juga setara dengannya itupun hanya bisa cengo mendengar pernyataan dari Lia tersebut.
"Nanti kalo Agil datang terus tau kalo kamu demamnya tinggi gini, bunda nanti yg jadi sasarannya. Mau yah sayang?" Bujuk Lina mulai pelan-pelan membuka selimut yg digunakan Lia untuk menyelimuti keseluruhan tubuhnya diatas kasur.
Bruuuk!
"Ka Agiiiil!"
Lia menyibak selimut yg membungkusnya tersebut dan langsung berlari memeluk Agil ala koala. Untungnya, Agil langsung sigap menahan tubuh Lia agar tidak terjatuh.
"Kenapa?" Tanya Agil.
"Bunda sama dokternya daritadi maksa Lia terus" jawab Lia.
"Maksa apaan?" Balas Agil menatap wajah bundanya.
"Lia nggak mau disuntik. Padahal badannya hangat banget itu" ucap Lina membuat Agil langsung tersadar dengan suhu badan Lia yg kini berada dalam pelukannya.
Lia menggeleng-gelengkan kepalanya beberapa kali dicekuk leher Agil. "Lia nggak mau disuntik. Takuuut! Rasanya tuh kaya digigit kucing garong"
Agil yg mendengar itu hanya bisa menahan tawanya agar tidak terlepas.
----Agil menghembuskan nafas lega ketika ia berhasil menidurkan Lia dengan sangat amat susah.
Setelah berhasil disuntikkan obat penambah vitamin oleh dokter Lulu, Lia tidak henti-hentinya menangis dalam pelukan Agil hingga matanya bengkak.
Agil tersenyum hangat saat memandang wajah damai istrinya itu dalam tidur. "Kasian, matanya jadi bengkak begini"
Agil kemudian mencium kening Lia. "Cepat sembuh my love, my wife, and my life"
"Lianya udah tidur?" Tanya Lina yg tiba-tiba masuk kedalam kamar membuat Agil tersentak kaget.
Agil menganggukkan kepalanya. "Udah. Tapi kasian banget matanya jadi bengkak begini"
Lina tersenyum mendengar perhatian yg diberikan anaknya tersebut pada keponakannya itu.
"Udah nggak terlalu hangat kan badannya?" Tanyanya lagi yg kemudian menaruh telapak tangannya didahi Lia.
"Alhamdulillah udah mulai normal"
"Alhamdulillah" jawab Agil senang.
"Oh iya, ayah mau bicara sama kamu. Ditunggu diruang keluarga. Sana pergi, nanti Lia bunda yg jaga" sambung Lina.
"Makasih bunda"
Lina menyunggingkan senyum manis membalas ucapan anaknya tersebut.
----"Ayah" panggil Agil setelah melihat keberadaan ayahnya diruang keluarga.
Ayahnya mendongakkan kepala menatap anak laki-laki satu-satunya itu yg kini sudah berstatus sebagai seorang suami diusianya yg masih sangat muda.
"Gimana keadaan Lia?"
"Udah mendingan alhamdulillah"
Agil mengambil duduk didepan ayahnya. "Ayah mau bilang apa? Kata bunda ada yang mau ayah omongin sama Agil"
Agus mengambil nafas dalam-dalam dan kemudian menatap dalam wajah anaknya.
"Dari setelah kamu menikah sama Lia, ayah udah mikir tentang hal ini" ujar ayahnya.
"Tentang apa?" Tanya Agil yang semakin penasaran.
"Kamu mau lanjut dimana abis lulus ini?" Tanya ayahnya menggantung perasaan Agil yang sudah sangat penasaran dibuatnya.
"Agil mau lanjut disini aja. Nemenin Lia, kasian kalo ditinggal sendiri. Lia juga kan sekarang udah jadi tanggung jawabnya Agil sebagai suami, nanti Agil di cap sebagai suami yg tidak bertanggung jawab lagi sama mama papa" jawab Agil yg dibalas kekehan ringan dari Agus.
"Kasian Lia-nya atau kamunya aja yg nggak bisa jauh-jauh dari dia, hah?" Balas ayahnya.
Mereka berdua akhirnya tertawa bersama setelah Agus menjahili anaknya itu dengan pertanyaan yg sebenarnya sudah tidak perlu lagi ditanyakan karena memang sudah seperti itulah kenyataannya.
Agus memberhentikan tawanya dan kemudian menatap wajah Agil lembut.
"Kamu nggak marah kan, kalo ayah suruh kamu kuliah di Jakarta?"
"Hah?" Tanya Agil kaget.
"Kamu kuliah sambil kerja disana. Ambil alih perusahaan ayah yang ada disana. Boleh kan? Tapi kamu harus minta izin sama Lia dulu. Kalo misalnya dia keberatan, nanti tinggal dia aja yg kamu bawa kesana atau kamu yg tetap tinggal disini"
"Lagipula, ayah suruh kamu kerja sambil kuliah juga demi kebaikan kamu sekeluarga. Ingat! Kamu sekarang udah punya istri, udah berkeluarga dengan kamu sebagai pemimpinnya. Ayah juga tau kalo kamu diam-diam udah ada penghasilan sendiri bahkan mungkin lebih dari ayah. Tapi, ayah mau yg terbaik buat kamu dan istri kamu. Pikirkan baik-baik yah" lanjut ayahnya sambil tersenyum hangat dan kemudian menepuk pundak Agil dua kali sebelum meninggalkan Agil sendirian diruang keluarga.
----"Terus-terus tadi waktu tanding basket siapa yg menang?"
"Kenapa Ka Agil pulang duluan?"
"Kenapa Ka Agil nggak mau ikut tan--"
'Cup'
Lia seketika terdiam seperti patung ketika masih asik-asiknya bertanya malah dihadiahi ciuman singkat tepat dipinggir bibirnya membuatnya pertanyaannya harus terhenti sebelum habis.
Agil terkekeh dan kemudian membawa Lia kedalam pelukannya.
Sudah hafal kan, kalimat yg akan Agil ucapkan setelah ini? 😁.
"Sembunyi disini aja kalo misalnya kamu malu"
Lia mengulum senyumnya dalam dekapan Agil dan membenamkan wajah merahnya didada bidang milik suaminya.
"Lain kali kamu nggak usah lagi ikut-ikut acara camping, jadi begini kan jadinya" ucap Agil sambil menangkup kedua pipi tembem Lia menggunakan tangannya.
Lia menggembungkan pipinya dengan raut wajah kesal lalu kemudian menggelengkan kepalanya beberapa kali tanda tidak setuju dengan perkataan Agil.
"Emang mau disuntik lagi?" Tanya Agil dengan nada mengejek membuat Lia harus mengeluarkan energi untuk memukul keras lengan suaminya itu.
"KA AGIL NYEBELIIIIN!" Teriak Lia yg menghujani Agil dengan pukulan keras.
Agil berlari keluar kamar untuk menghindari amukan Lia dengan Lia yg masih terus mengejarnya dibelakang.
"AYAAAAH, BUNDAAAAA, BANTUIN AGIL. LIA KDRT NIH SAMA AGIL"
___________
Hayyy👋👋selamat membaca lagi kaliaan❤. Maaf udah lama banget nggak ngepost cerita🙏😫. Tapi, semoga kalian suka sama tiap part dicerita ini🥰.
Makasih juga yg udah luangin waktunya untuk baca cerita yg agak tidak nyambung ini menurutku😁. Tapi, sekali lagi MAKASIH buat kalian yg selalu support and komen untuk nyemangatin❤. Maaf juga kalau misalnya nggak dibalas🙏. Dan, sekali lagi MAKASIH BANYAK BUAT KALIAN YG UDAH BUAT CERITA INI SAMPAI 100K LEBIH😍😍😍. Ahhhh, pokoknya sayang banget sama kalian😚😚.
Jangan lupa vote dan komen🥰.
See you :)
Bwabway👋👋
KAMU SEDANG MEMBACA
AGILIA
RandomMenikah dengan sepupu sendiri? Ingat, sepupu itu udah bukan mahrom yah! Yang penasaran yuk langsung baca >> Jangan lupa votenya kawand :) Note: Tulisannya masih acak-acakan dan banyak juga yg typo! Kalo ada waktu nanti pasti bakal direvisi.