Malam menunjukkan pukul 19.45 dan Lia sekarang sedang berada dalam supermarket untuk membeli perlengkapan dapur mereka yg sudah menipis.
Ia berjalan mendorong keranjang sambil melihat-lihat barang apalagi yg akan ia pilih untuk dimasukkan ke dalam keranjang.
"Hmmm, apalagi yah?" Ia berhenti berjalan lalu meneliti barang-barang yg sudah hampir penuh dalam keranjang.
"Kayanya udah cukup deh untuk satu sampai dua bulan" sambungnya lagi lalu kemudian berjalan menuju kasir. Lia memang pergi ke supermarket sendiri tanpa Agil karena suaminya itu yg tiba-tiba saja ditelpon oleh sang Ayah mertua untuk membicarakan sesuatu yg sepertinya sangat amat penting.
Saat masih dalam proses perhitungan belanjaannya dikasir, Lia tidak sengaja mendengar percakapan lebih dari satu orang dibelakangnya.
"Tapi kalo lo dilihat keluyuran gini dikiranya nanti lo manusia jadi-jadian yg hidup kembali" ujar seorang lelaki yg suaranya tidak asing ditelinga Lia membuat Lia harus membalikkan badannya guna menuntaskan rasa penasarannya.
"Ish lo apaan sih? gue tuh emang sungguh-sungguh seorang manusia utuh" jawab seorang perempuan disebelahnya yg membuat Lia sedikit membuka mulutnya saat sadar kalau kedua orang yg berdiri tidak jauh dari belakangnya itu adalah Sean, sang ketua Lorvane dan perempuan disebelahnya adalah perempuan yg sama yg bertemu dgn Lia di toko buku tempo hari.
Sadar diperhatikan, Sean langsung mengalihkan tatapannya terjurus pada sang perempuan berjilbab coklat yg sedari tadi memperhatikan mereka.
Lia langsung tersenyum sungkan pada Sean yg langsung dibalas senyuman kikuk saat menyadari kalau ternyata mereka sudah menjadi tontonan hampir seluruh mata pengunjung supermarket.
Perempuan didepannya juga langsung buru-buru pergi menjauhi Sean guna meredam malunya karena aksi adu mulut yg baru ditunjukkan keduanya.
Lia juga yg sudah selesai dengan belanjaanya langsung meninggalkan meja kasir dan pergi menuju pintu keluar. Dan saat didepan supermarket, Lia dikagetkan dengan perempuan yg sama sebelumnya yg berlari dengan tiba-tibanya ke arahnya dan langsung bersembunyi dibelakang Lia.
"Aaaaah yaAllah orang baik tolongin gue, plissss" ucapnya yg hampir bukan hanya sebuah ucapan melainkan sebuah pekikan ketakutan.
Lia meringis mendengar suara itu. "Bentar-bentar, sabar dulu. Tarik nafas pelan-pelan" pandu Lia tenang yg hanya dibalas pelototan mata kaget dari sang empu.
"Aaaaaaaaaaah ayoo lari Ka, lariii" teriaknya yg kemudian langsung menarik tangan Lia untuk lari bersamanya menghindari kejaran seekor hewan berkaki empat, berekor, dan bermata dua.
Mereka terus berlari sambil sesekali melirik-lirik kearah hewan yg mengejar mereka tersebut.
"Eh, kalo kitanya lari nanti anjingnya malah kejar terus" ucap Lia dengan nafas yg sedikit tidak beraturan karena masih ikut berlari.
"Terus Kaka mau berhenti dan digigit hidup-hidup sama anjing itu?" balasnya.
"Kita nggak boleh takut sama hewan yg bahkan sama kita masih kalah jauh besarnya" jawab Lia yg kemudian berhenti karena sudah tidak sanggup melanjutkan perjalanan membuat perempuan disebelahnya melotot kaget.
"Astaghfirullah Ka, kalo mau mati jangan ngajak-ngajak dong. Ayo cepat lanjut lari, itu kasian serigalanya udah buka-buka mulut gitu sama kita" ucapnya panik dan kembali bersembunyi dibelakang Lia sambil memeluk erat lengan Lia.
Lia hanya terkekeh kecil lalu kemudian berjongkok menyamai tinggi dengan sang anjing lalu memberikan beberapa potong makanan yg tadi ia beli di supermarket.
Perempuan yg berada di belakangnya tersebut hanya dapat bernafas lega melihat anjing yg sudah jinak tersebut.
"Ini anjing loh bukan serigala" Lia menanggapi ucapan yg sudah lewat beberapa menit lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGILIA
RandomMenikah dengan sepupu sendiri? Ingat, sepupu itu udah bukan mahrom yah! Yang penasaran yuk langsung baca >> Jangan lupa votenya kawand :) Note: Tulisannya masih acak-acakan dan banyak juga yg typo! Kalo ada waktu nanti pasti bakal direvisi.