AGILIA PART 19

6.7K 365 11
                                    

Malam minggu adalah malam yg ditunggu-tunggu oleh kalangan muda. Seperti pasangan suami istri muda satu ini, Agil dan Lia juga sekarang tengah berunding akan pergi kemana malam ini.

"Kalo kekafe aja gimana?" Usul Agil yg dibalas gelengan tidak setuju dari Lia.

"Kalo dikafe nggak rame" ujar Lia. Agil memutar bola matanya malas kala mendengar ucapan istrinya itu. "Yah tadi kan lo bilang ditempat yg nggak terlalu ramai"

"Iya, maksudnya Lia itu ditempat yg nggak terlalu ramai tapi nggak sepi-sepi juga. Kalo nggak ramai nggak asik"

"Yah terus dimana? Di mall?" Usul Agil lagi, yg mendapat gelengan lagi dari Lia.

"Kalo dimall terlalu ramai" ucap Lia sambil mengetuk-ngetuk jari telunjuknya didagu.

Agil menghela nafas dan bersandar dipunggung kursi merasa capek berfikir.

"Oh, Lia tau" teriak Lia memukul keras paha Agil.

"Aww, sakit Li" Agil meringis sambil mengusap-usap pahanya, sedangkan Lia hanya cengengesan dan berkata "hehe, maaf Ka. Lia refleks tadi"

Agil hanya mengangguk mengerti dan mengembalikan topik pembicaraan mereka. "Kemana jadinya?"

"Kita kepasar malam aja, disana kan ada banyak mainan sama wahana" usul Lia sambil tersenyum senang membayangkan menaiki semua wahana yg ada dipasar malam.

"Berarti fix pasar malam nih?" Tanya Agil lagi memastikan. Lia mengangguk antusias dan langsung berdiri dengan menarik tangan Agil untuk bersiap-siap.

Setelah selesai bersiap, mereka langsung berangkat menggunakan mobil menyusuri jalanan kota Bandung untuk pergi kepasar malam.
----

"Ka Agil mau makan itu"

"Ka Agil, yg ituuu"

"Lia mau somay, Ka"

"Yg pedas"

"Iih lucuu"

"Lia mau makan itu juga"

"Ka Agil, yg itu aja"

Sudah berpuluhan jenis makanan yg dijual dipasar malam ini penuh diperut Lia. Semua yg dilihatnya pasti akan dibeli dan langsung dimakan sampai habis olehnya.

Agil juga heran, padahal Agil juga ikut makan tapi baru dua kali perutnya sudah sangat kenyang. Tapi berbeda dengan Lia, semuanya dia makan bahkan bekas Agil pun dia makan.

"Ka Agil nggak mau main itu?" Tanya Lia sambil menunjuk permainan memanah.

"Nggak suka" jawab Agil memperhatikan orang-orang yg sedang memanah.

"Nggak suka atau nggak tau?" Ejek Lia sambil memasukkan satu somay kedalam mulutnya.

"Lo nantangin gue?" Tanya Agil sinis. Lia membulatkan mata senang dan mengangguk sambil bertepuk tangan lucu seperti anak kecil.

"Iya, soalnya Lia suka liat Ka Agil main panah" jawab Lia mengedipkan mata berulang kali.

Agil terkekeh dan membersihkan sisa-sisa bumbu somay dipinggir mulut Lia menggunakan tangannya.

"Ayo" ajak Agil berdiri dari kursi menggenggam tangan Lia.

"Let's go" teriak Lia mengikuti Agil berdiri pergi ketempat memanah.

Agil sekarang sudah bersiap-siap untuk melepaskan anak panah dari busurnya. Sedangkan Lia, menganga lebar melihat ketampanan suaminya yg bertambah kali lipat disaat seperti itu.

"Masyaallah, Ka Agil kaya pangeran yg lagi berburu" gumam Lia pelan dengan mata berbinar-binar.

"Horeee" teriak Lia senang saat anak panah melesat tepat dititik sasaran, membuat semua orang yg berada ditempat itu langsung menoleh ke arahnya.

AGILIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang