"KA AGIIIIIL"
Malam yg indah ditemani suara melengking dari istri tercinta seorang Agil Anggara Aditya.
"Kenapa sayangku? hmm?" tanya Agil sambil memberikan senyuman termanisnya pada sang istri yg menatapnya dengan tatapan tajamnya.
"Itu kenapa handuknya hanya ditaruh sembarangan?" Omel Lia pada Agil sambil berkacak pinggang. Agil menggaruk tengkuk lehernya yg tidak gatal sambil menyengir dan berjalan pelan mendekati istrinya lalu memberikan ciuman pada pipi kanan Lia sebelum berlari meninggalkan Lia yg sudah misah-misuh ditempat berdiri.
"Ini aku pergi gantung handuknya sayang" teriak Agil sambil berlari ke dalam kamar kembali.
Lia menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan baru yg akhir-akhir ini sering dilakukan oleh Agil. "Mau beli novel berapa?" tanya Agil yg tiba-tiba sudah berada disampingnya lagi sambil merengkuh lembut pinggang Lia membawa Lia menduduki tempat duduk yg ada diruang keluarga.
Lia yg semula masih cemberut lantas langsung dengan cepat merubah raut wajahnya menjadi sumringah bukan main.
Ah, suami yg sangat pengertian sekali yaAllah. Ucapnya gembira dalam hati.
Agil terkekeh kecil yg kemudian memberikan cubitan gemas pada kedua pipi besar Lia yg menjadi favoritnya. "Ini suaminya nanya loh, kenapa nggak dijawab?"
Lia tersenyum sangat manis dan mengalungkan tangannya dileher Agil. Lia mengangguk-anggukkan kepalanya lucu menjawab pertanyaan Agil. "Iyaa, Lia mau beli novel ada banyak sekitar lima atau enam buah, boleh?"
Agil yg mendapatkan pertanyaan seperti itu, mati-matian menahan senyumnya sambil berpura-pura berpikir. "Lima atau enam buah, ya?" tanya Agil lagi yg dibalas anggukan semangat dari sang istri yg masih setia menunggu dan belum melepaskan kalungan tangannya pada sang suami.
"Tapii ada syaratnya" putus Agil kemudian membuat Lia menunjukkan wajah seriusnya. "Apa syaratnya?"
"Aku juga berarti bisa minta lima, enam, tujuh, atau lebih" jawab Agil sambil tersenyum dan menaik-turunkan alisnya.
Lia mengerutkan kening tak mengerti arah pembicaraan Agil. "Minta apa cintaku?" tanya Lia lembut sambil membelai pipi kanan Agil lembut.
"Minta anak"
Plakk
Lia yg semula membelai pipi Agil dengan lembut dengan cepat menggantinya dengan sebuah pukulan di paha milik suaminya tersebut membuat Agil meringis sakit tapi tak ayal melepaskan ketawanya karena keadaan wajah Lia yg memerah menahan malu yg menurutnya sangat-sangat lucu dan tidak boleh dilewatkan.
"IIIIH KA AGIL MESUM" Teriak Lia membuat Agil melanjutkan tawa kencangnya. Lia mencebikkan bibirnya kesal sambil memberikan cubitan-cubitan kecil di badan Agil yg tentunya bagi Agil hanya seperti gigitan semut merah.
selesai dengan ketawanya, Agil menarik Lia dalam pelukannya.
"Oh utututututut, sini-sini sembunyiin pipi merahnya disini ayoo" ujar Agil yg kemudian memberikan kecupan-kecupan kecil pada pucuk kepala milik istrinya yg tidak ditutupi jilbab.
----Lia melangkahkan kakinya dengan pelan sambil membaca-baca rentetan judul novel yg tersaji manis didepan matanya sekarang.
Yah, Lia sekarang sedang berada didalam toko buku terbesar dan terkenal di kota Bandung. Setelah aksi saling rayu-merayu dengan sang suami, akhirnya Agil mengizinkan Lia untuk membeli novel yg ia sukai dengan persyaratan tidak kurang atau lebih dari lima buah novel.
Lia memilih dan memilah dengan baik dan benar dari ratusan judul novel yg ia rangkum dalam hanya lima judul novel saja seperti persyaratan yg ditetapkan Agil.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGILIA
RandomMenikah dengan sepupu sendiri? Ingat, sepupu itu udah bukan mahrom yah! Yang penasaran yuk langsung baca >> Jangan lupa votenya kawand :) Note: Tulisannya masih acak-acakan dan banyak juga yg typo! Kalo ada waktu nanti pasti bakal direvisi.