Agil membuang nafas kasar saat melihat wajah cemberut bundanya yg ikut sarapan pagi bersama mereka karena semalam menginap dirumah Agil.
"Udahlah bun, Agil kan udah janji sama bunda bakal buatnya pas Lia lulus SMA. Jadi, udah yah bundakuuu sayang. Kalo cemberut kaya gitu jadi nggak cantik"
"Eh, apa-apaan kamu? Bunda tuh selalu cantik dimanapun, kapanpun, dan dalam keadaan apapun yah" balas bundanya sambil melototkan matanya pada Agil.
Lia terkekeh sambil menggelengkan kepalanya melihat percakapan anak dan ibunya itu.
"Iya, bundaku emang paling cantik deh sedunia"
"Nah, gitu dong"
"Ayah kapan pulang, bun?" Tanya Lia yg sedari tadi hanya diam menyimak obrolan Lina dan Agil.
"Sore kayaknya. Tapi yg pasti hari ini ayah pulang" jawab Lina.
"Agil berangkat yah bun" ucap Agil sambil bangun berdiri dari duduknya dan kemudian menyalimi tangan Lina.
"Aku berangkat, sayang" lanjutnya lagi sambil menyerahkan tangannya untuk disalimi oleh Lia dan kemudian mengecup singkat pipi kanan Lia.
"Agil berangkat, assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumussalam" balas Lia dan Lina kompak.
Lia dan Lina meneruskan acara makan-memakan mereka dengan khidmat.
"Lia lulus SMA-nya kapan?" Tanya Lina membuat Lia terkekeh.
"Setahun lagi bun, sekarang kan Lia baru mau naik kelas 3" jawabnya membuat Lina mencebikkan bibir kesal.
"Masih lama dong buat dede bayinya" balas Lina membuat Lia tak bisa menahan tawanya.
"Ah, bunda mah bisa aja"
"Eh? Bunda serius loh ini. Bunda sama mama kamu itu udah kebelet pengen gendong cucu. Atau kamu ujian kelulusan duluan aja deh, nanti bunda yg atur semuanya. Gimana?"
"Hm, nanti deh Lia pikir-pikir lagi"
"Oke, jangan lama yah mikirnya"
"Okyuuu"
"Menantu plus keponakannya bunda pintar banget deh" balas Lina sambil mengacak-acak rambut Lia.
"Iya dong, istrinya Ka Agil gituuu" sambung Lia membuat keduanya tertawa bersama.
Duh iri banget nggak sih, sama kedekatannya anak mantu sama mama mertua ini? Semoga kita semua bisa dapat papa sama mama mertua yg sayang sama kita seperti orang tua kita sayang sama kita. Aamiin🤲
----"Lusa nanti jadi Pak Bos?" Tanya Bima pada Agil.
"Iya, insyaAllah jadi. Undangannya udah kan?" Jawab Agil dan beralih bertanya pada Alfin.
"Alhamdulillah, udah semua" jawab Alfin.
Agil menganggukkan kepalanya sambil tersenyum puas.
"Waaah, nggak kebayang tuh gimana banyaknya orang nanti pas kita camping bareng kepuncak" ucap Aldi.
"Yah tergantung sih, mungkin juga ada yg nggak bisa ikut kan?" Balas Dika.
"Istrinya dibawa bos?" Tanya Alfin.
"Yaiyalah pasti dibawa. Orang semenit aja jauhan udah rindu Agilnya sama Lia" bukan Agil yg menjawab melainkan Bima yg menjawab pertanyaan Alfin yg sebenarnya untuk Agil.
"Yah namanya juga udah terbiasa bareng, yekan?" Sambung Alfin membuat mereka tertawa kecil.
"Berarti hanya Lia yg perempuan dong. Ica nggak lo ajak juga, Dik?" Tanya Bima pada Dika mengundang atensi Alfin sepenuhnya.
"Ica sama Afika juga pergi kok. Mereka diajak Lia katanya" jawab Dika membuat semuanya terkecuali Agil membulatkan mulut mereka membentuk huruf 'O'.
"Abis Fisika apalagi?" Tanya Aldi sambil mencari jadwal diponselnya.
"Matematika"
Jawaban dari Dika barusan membuat Bima seketika melototkan matanya kaget.
"Hah? Demi apa matematika? Gue semalam belajarnya bahasa indonesia. Subhanallah, ya Allahuakbar" teriak Bima histeris.
"Yah lagian semalam lo ngapain aja sampe nggak baca jadwal yg benar?" Tanya Aldi prihatin.
"Gue tuh tidur cepat semalam. Jam 10 gue udah tidur abis belajar Fisika sama bahasa, soalnya gue mau sholat tahajud" jawab Dika dengan nada sedih.
"MasyaAllah" puji sahabat-sahabatnya serempak.
"Tapi nggak jadi. Pas alarm gue bunyi jam tiga, malah gue matiin dan lanjut tidur lagi" sambung Bima membuat keempat sahabatnya menganga lebar.
"Subhanallah" ucap Agil dan Alfin kompak.
"Tapi lo udah dapat pahalanya karena udah niat" balas Aldi membuat Bima tersenyum senang.
"Wah, masyaAllah. Belajar darimana lo tentang islam?" Tanya Alfin kagum.
"Hm, hanya dengar-dengar dari kalian sih. Katanya, yg penting niatnya"
"Yuk pak Ketos. Bismillah, pelan-pelan yah. Ditunggu dua kalimat syahadatnya" celetuk Bima membuat Aldi menampar wajahnya sedikit keras.
----Lia, Afika dan Ica kini sedang berada dikafe setelah tadi habis berbelanja untuk keperluan camping lusa nanti.
"Eh, Li?" Panggil Afika yg hanya dibalas deheman oleh Lia yg masih asik dengan makanannya.
"Ka Agil itu udah masuk kriteria suami idaman lo banget kan?"
Pertanyaan dari Afika barusan membuat atensi Lia yg tadinya berada pada makanannya beralih padanya sepenuhnya.
"Kriteria gue banget alhamdulillah. Bukan sekedar tampan dan mapan, melainkan juga beriman" jawab Lia bangga.
"Kenapa nanya-nanya kriteria suami? Emang lo udah mau nikah?" Tanya Ica penasaran.
"Kepo" jawab Afika membuat Ica menatapnya kesal.
"Yah gue kan cuman nanya. Barangkali kan, bang Dika udah ngelamar lo tanpa sepengetahuan gue"
"Heh, sembarangan banget lo" balas Afika sewot.
"Hm, kalau kata Zikry Daulay sih gini 'jangan menikah karena sudah waktunya atau sudah umurnya, tapi menikahlah karena dia orangnya' " ujar Lia menjiplak kata-kata artis yg akhir-akhir ini sedang menjadi perbincangan publik.
"Wow, gue suka kata-kata lo" sambung Ica sambil menepukkan tangannya beberapa kali.
"Yg intinya sih jangan terlalu buru-buru dalam mengambil keputusan. Apalagi keputusan untuk menikah, kan? Harus karena emang udah benar-benar siap sih kalo menurut gue" lanjut Lia dan kemudian menepuk bahu Afika sambil tersenyum menenangkan.
"Eh, nanti lusa camping-nya hanya kita bertiga nih yg cewek?" Tanya Ica membuka topik baru.
Lia menganggukkan kepalanya membuat Ica membulatkan mulutnya.
"Semuanya cowok?"
Dibalas anggukkan kepala lagi dari Lia.
"Wow, imperitif. Jadi nggak sabar" lanjutnya lagi.
"Kalo pesan Ka Agil sih kita sebagai perempuan harus pandai jaga diri. Apalagi disana semuanya cowok kan? Jadi, jangan terlalu welcome sama yg nggak dikenal yah Ica sayaaang" balas Lia menasihati Ica.
"Iya Ca, kita tuh perempuan harus punya rasa malu yg tinggi. Jangan pandang-pandang cowok sesukanya, zina mata juga zina hati" sambung Afika ikut menasihati Ica.
"Ay-ay kapten" jawah Ica sambil menaik-turunkan alisnya membuat Lia dan Afika tertawa kecil.
____________
Mungkin setelah ini akan lama lagi update, mohon pengertiannya yah kawand🙏
Jangan lupa votenya kawand🥰.
See you :)
Bwabway👋👋.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGILIA
RandomMenikah dengan sepupu sendiri? Ingat, sepupu itu udah bukan mahrom yah! Yang penasaran yuk langsung baca >> Jangan lupa votenya kawand :) Note: Tulisannya masih acak-acakan dan banyak juga yg typo! Kalo ada waktu nanti pasti bakal direvisi.