AGILIA PART 21

6.3K 323 10
                                    

Mereka semua berangkat menggunakan motor Vespa masing-masing. Dengan Agil yg memimpin, mereka mulai berjalan mengelilingi kota Bandung.

"Aaaaaa, Masyaallah banget pemandangannya" ujar Lia sambil menghirup udara pagi yg sangat segar.

"Ka Agil sering sunmori begini?" Tanya Lia pada Agil yg masih fokus menyetir.

"Iya, dulu sering banget tiap minggu. Tapi pas Black Panther berhenti sementara, nggak pernah lagi. Ini perdananya lagi sih, setelah Black Panther comeback" jawab Agil sambil tersenyum mengingat masa-masa itu.

"Berarti sekarang Ka Agil harus buat gini tiap minggu. Tenang aja, nanti Lia temenin tiap minggu pagi" usul Lia yg dibalas kekehan ringan dari Agil.

"Siap bu bos" teriak Agil cukup kencang membuat Lia tertawa dibuatnya.

Setelah beberapa jam berjalan, mereka kini berhenti diwarung nasi goreng pinggir jalan untuk singgah makan mengisi perut mereka yg entah kenapa merasa sangat lapar pagi ini. Mungkin, pengaruh terlalu banyak makan angin wkwk😁.

"Pesan aja semuanya, urusan bayarnya nggak usah dipikirin" ujar Agil pada anggotanya yg ikut sunmori pagi ini.

"Siap bos" balas mereka kompak.

"Gimana Ca sunmorinya?" Tanya Lia sambil menaik turunkan alisnya.

"Seruuu, sumpah seru banget dikawal sama banyak cogan. Uh kaya tuan putri tau nggak?" Jawabnya berseri-seri.

"Subhanallah deh ini anak deh Li, lo tau? Sepanjang jalan dia teriak-teriak mulu kaya mau diculik. Sampe merah nih telinga gue" ucap Afika sinis.

"Seseru itu ya?" Tanya Bima yg tiba-tiba bergabung pada percakapan mereka bertiga.

"Seru banget" jawab Lia, Afika dan Ica kompak.

"Seru banget lah kalo kalian sama kita. Black Panther gitu" sambung Aldi bangga.

Mereka semua mengangguk membenarkan perkataan Bima.

"AKAN ADA CERITA DISETIAP KILOMETERNYA" teriak mereka kompak membuat Lia, Afika dan Ica menganga karena kaget sekaligus merasa keren dengan kata-katanya.

Ica bertepuk tangan seperti anak kecil. "Wow, Black Panther keren. Akan ada cerita disetiap kilometernya, aaah jadi pengen gabung. Lia, Afika gabung yok"

"Nggak gabung pun kalian udah jadi bagian yg harus dijaga dan dilindungi disini" ucap Agil menatap mereka.

"Masyaallah Li, bilangin sama suami lo tuh jangan liatin gue kaya gitu kalo gue baper kan berabe" Ica membisik pelan pada Lia.

"Tuh kan, lo aja yg baru diliatin udah kegitu. Gimana gue yg tiap hari, tiap malam diliatin kek gitu. Lo pikirin aja gimana kerja jantung gue ini, Ca" curhat Lia pada Ica.

"Afika, lo nggak ngerasa gimana gitu liat Ica sama Lia yg kalo bicara nggak ngajak lo? Derita banget tau kalo sahabatan bertiga" tanya Bima yg sedari tadi memperhatikan interaksi ketiganya.

"Yah nggak lah, kita tuh sahabatan bukan ukuran satu dua bulan tapi udah mau 6 tahun dari SMP apalagi gue sama Lia sepupuan. Lagian yah, mereka tuh kalo ngomong suka yg nggak penting malas gue dengernya. Satu lagi, gue nggak punya tuh sifat iri dengki jadi biasalah kalo mereka lebih asik berdua" jelas Afika panjang lebar membuat mereka semua kompak menepuk tangan dan menganggukkan kepala bangga pada jawaban yg dilontarkan Afika.

"Lo salah orang kalo lo mau nanya soal kegitu, Bim" ucap Dika tersenyum miring.

"Mantan gue tuh" ujar Aldi menepuk dada bangga.

"Elah Di, mantan aja bangga" balas Alfin terkekeh. Sedangkan Afika hanya memutar bola mata malas mendengar perkataan Aldi.

Saat makanan mereka datang, mereka semua langsung menyantapnya dengan lahap. Setelah itu, barulah mereka pulang.
----

AGILIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang