AGILIA PART 45

3.5K 236 7
                                    

Dan disinilah sekarang mereka berada, camping dalam hutan asri dan indah yg sedikit jauh dari hiruk-pikuknya perkotaan Bandung.

Hampir 200 orang anggota Black Panther dari Bandung yg ikut dan gabungan geng-geng lain yg mau ikut berdamai dengan Black Panther serta tiga serangkai yg tak bisa terpisahkan, siapa lagi kalau bukan Lia, Afika, dan Ica.

Mereka berangkat dari pagi tadi dan sampai hampir siang juga langsung membuat tenda masing-masing.

Untuk urusan seperti makanan dan persediaan lainnya itu sudah diatur oleh Agil dan anggotanya sebagai pembuat acara.

Mereka juga tidak lama disini, hanya sampai 1 atau 2 hari saja untuk mempererat hubungan sillaturahmi.

Untuk mereka yg beragama islam, sholat dzuhur, ashar dan maghrib sudah mereka lakukan secara berjamaah tadi dengan imam yg bergantian.

Kini, mereka sedang melakukan sholat isya dengan Dika sebagai imamnya. Rencananya, selesai menunaikan sholat isya berjamaah dan makan-makan, mereka akan berkumpul ditengah-tengah bersama api unggun sambil berbincang bersama dan mungkin akan ada banyak persembahan lagu dari masing-masing anggota geng. Wow, seperti perkemahan sekolah saja bukan?🤭.

Sebenarnya, Lia, Afika dan juga Ica mau bergabung sholat berjamah. Tapi, karena banyaknya laki-laki yg ikut sholat berjamaah, membuat mereka mengurungkan niatnya dan akhirnya melaksanakan sholat berjamaah bertiga dalam tenda milik Afika dan Ica.
----

"Kayanya Ka Aldi mau nyanyi deh" ujar Ica memperhatikan gerak-gerik Aldi yg seperti ingin menunjukkan bakatnya.

Bima mengangguk membenarkan perkataan Ica. "Aldi emang mau nyanyi, kayanya nanti abang lo juga mau nyumbangin suara serak-serak basahnya itu"

Ica membulatkan mulutnya kaget mendengar ucapan Bima itu. "Ha? Seriusan? Bang Dika mau nyanyi? Hah, demi apa? Dirumah aja Ica jarang dengar abang nyanyi loh, kalo main gitar sih udah biasa Ica dengar. Wah, kejadian langkah yg harus diabadikan nih. Nanti kalo bang Dika nyanyi sambil gitar Ica videoin deh, supaya nanti Ica tunjukin sama mama sama papa" ujarnya senang.

Dika memutar bola matanya malas mendengar celotehan adiknya itu.

Agil, Lia, Ica, Afika, Bima, Dika, dan Alfin memang sekarang berada diluar tenda bergabung bersama anak-anak lainnya untuk menonton pertunjukan-pertunjukan yg akan mereka tampilkan sambil menunggu datangnya makanan yg memang sudah disediakan oleh orang suruhannya Agil.

"Ka Agil nggak mau nyanyi juga?" Tanya Lia menoleh pada Agil yg duduk sangat dekat dengannya sekarang.

"Nggak mau, nanti banyak yg dengar" jawab Agil membuat semua orang yg mendengar itu tertawa.

"Yah emang banyak yg dengar, Gil. Namanya juga pertunjukan" sambung Bima sambil menggeleng-gelengkan kepalanya masih tidak menyangka dengan pemikiran sang Ketua.

"Yah makanya itu gue nggak mau. Gue mau hanya Lia yg bisa dengar nyanyian gue. Kalo gue nanti nyanyi disana, banyak yg suka pasti. Kasian Lianya nanti" balas Agil sambil merangkul bahu Lia dan tersenyum jahil.

"Disini juga yg cewek hanya istri lo, Afika sama Ica juga. Pelit banget dengerin suara emas lo itu"

Agil mengedikkan bahunya acuh mendengar ocehan Bima untuknya. Agil merapatkan dirinya pada Lia dan menarik Lia untuk bersandar didada bidangnya menonton penampilan Aldi yg sudah mulai memetikkan senar gitarnya.

"Kok Ka Aldi kaya tambah ganteng yah kalo main gitar gitu?" Tanya Ica polos.

Aldi tersenyum manis memandang mereka semua yg menontonnya sambil memetikkan senar gitarnya dengan indah.

AGILIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang